Pringsewu (Netizenku.com): Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu, yang notabanenya rumah sakit milik Pemerintah krisis Dokter spesialis.
Kurangnya minat Dokter spesialis untuk bertugas di RSUD Pringsewu menjadi salah satu menurunnya minat keluarga pasien untuk merujuk ke Rumah sakit milik Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), diduga penyebab sedikitnya dokter spesialis di rumah sakit tersebut.
Pasalnya, Belum lama ini RSUD Pringsewu sudah melakukan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) sebagai bentuk komitmen peningkatan pelayanan rumah sakit.
Terkait hal itu, harus dipertanggungjawabkan oleh stakeholder terkait terutama pimpinan rumah sakit untuk melakukan pelayanan yang lebih baik.
Menurut keterangan Saefudin keluarga pasien yang dirawat inap diruangan penyakit dalam mengatakan, palayanan di rumah sakit umum Pringsewu tidak ada perubahan, baik fasilitas yang disediakan dan dokter spesialis tidak standby (bersiap) di tempat.
\”Fasilitas seperti lampu kamar mandi, lampu Selasar cukup minim yang berfungsi, tidak adanya pendingin ruangan (AC dan Kipas angin setidaknya disiapkan, yang cukup disayangkan dokter spesialis tidak ada di tempat, apalagi dihari libur,\” kata Saefudin menjelaskan ke media ini, Minggu (5/5).
Selain itu menurutnya, sampai hari Minggu 5 Mei 2019 belum ada kejelasan penyakit yang diderita oleh salah satu keluarganya tersebut.
\”Sampai sekarang dari pihak rumah sakit belum ada penjelasan, Abah saya sakit apa, hasil Rontgen belum dijelaskan secara baik oleh dokter yang bertugas, selain itu, kelihatannya dokter yang bertugas menangani Abah saya hanya dokter umum,\” katanya.
Sementara, Keterangan yang didapat dari Nuraeni perawat jaga di ruangan penyakit dalam menjelaskan, dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit umum selalu ada setiap hari kerja. Namun, tidak bisa dipastikan jadwal atau jam praktiknya.
\”Soalnya, dokter spesialis di rumah sakit umum juga buka praktik di rumah sakit swasta, ya, praktik di rumah sakit Mitra Husada dan RS lainnya di Pringsewu,\” jelasnya.
Saat media ini mengonfirmasi dr Herman bagian pelayanan rumah sakit via telpon untuk meminta penjelasan terkait pelayanan dan dokter spesialis, handphone miliknya tidak bisa dihubungi (tidak aktif).
Dari pantauan media ini, Minggu (5/5/2019) di RSU Pringsewu, sedikitnya ada 18 pasien yang menjalani rawat inap, 14 pasien di ruang penyakit dalam (RPD) dan 4 pasien di ruangan bedah. (Darma)