Bandarlampung (Netizenku.com): Bertepatan dengan Hari Anti Kemiskinan Sedunia, ratusan massa dari Serikat Perjuangan Rakyat Indonesi (SPRI) dan simpatisannya menyambangi Kantor wali kota Bandarlampung, Rabu (17/10/2018).
Sebelumnya, massa terlebih dahulu berkumpul di Tugu Adipura dan melakukan long march ke Kantor wali kota. Jalannya aksi unjuk rasa ini diamankan oleh puluhan personel Satpol PP.
Ketua DPW SPRI Lampung, Badri menjelaskan, salah satu tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini adalah meminta agar Basis Data Terpadu (BDT) penerima dana bantuan sosial (bansos), PKH-RASTRA, BPNT, dan lain lain diperbaiki.
Disebutkannya, BDT ini hanya memuat 40 persen keluarga dengan status kesejahteraan terendah di Indonesia.
BDT juga membagi status kesejahteraan keluarga miskin menjadi beberapa kelompok, yaitu sangat miskin, miskin, dan hampir miskin.
\”Alat ukur untuk menyaring data warga ke dalam BDT, adalah garis kemiskinan dan kriteria miskin. Sangat disesalkan penyusunan dan penetapannya dilakukan tertutup tanpa melibatkan rakyat. Akibatnya banyak rakyat miskin yang tidak menerima program bantuan pemerintah,\” ujarnya.
Setelah menyampaikan orasi, perwakilan massa unjuk rasa diterima oleh Assisten I pemkot, Sukarma Wijaya, untuk melakukan audiensi.
Saat dikonfirmasi mengenai hasil audiensi tersebut, Badri menjelaskan, bahwa pemkot telah menerima sejumlah aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi.
\”Pada prinsipnya pemkot mau menerima data BDT yang kita ajukan dan mau bekerjasama mengentaskan kemiskinan. Khususnya bagi masyarakat Kota Bandarlampung,\” tutupnya.(Agis)