Pemprov Lampung Edukasi KWT Ihwal Pengolahan Cabai Turunan

Luki Pratama

Rabu, 29 November 2023 - 21:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Kelompok Wanita Tani (KWT) sedang menanam cabai.

Ilustrasi Kelompok Wanita Tani (KWT) sedang menanam cabai.

Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memperkenalkan langkah edukasi bagi kelompok wanita tani (KWT) di daerahnya untuk mengelola cabai menjadi produk turunan. Hal ini bertujuan untuk menjamin pasokan cabai bagi konsumsi masyarakat dan menjaga stabilitas harga di pasar.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi, menjelaskan bahwa perhatian terhadap cabai menjadi krusial mengingat fluktuasi harga yang pernah terjadi.

“Komoditas cabai seperti cabai merah, cabai keriting memang sempat membuat inflasi. Sehingga akan dilakukan evaluasi jumlah produksi cabai hingga Desember mendatang, sekaligus dilakukan beberapa upaya untuk tetap menjaga ketersediaan pasokan,” katanya kepada awak media, Rabu (29/11).

Salah satu langkah utama dalam rencana jangka menengah adalah melalui edukasi pengolahan cabai menjadi produk turunan seperti bubuk cabai.

Baca Juga  Sosialisasi Perda Narkoba, Budhi Condrowati Ajak Masyarakat Berperan Aktif

“Saat ini telah dilakukan edukasi tentang pengelolaan produk turunan dari cabai kepada KWT di daerah sentra produksi seperti di Lampung Selatan. Ini masuk dalam rencana jangka menengah. Dengan perluasan pelatihan pengolahan cabai menjadi bubuk cabai atau lainnya kepada gapoktan, dan petani,” tambah Kusnardi.

Edukasi ini diharapkan dapat mengurangi tindakan petani membuang cabai saat panen raya yang biasanya disebabkan oleh anjloknya harga. Langkah ini juga diharapkan mendukung pelaksanaan program hilirisasi komoditas lokal Lampung.

“Tidak hanya itu, tujuan dari edukasi pengeringan ini adalah agar saat panen harga cabai tidak anjlok. Beberapa waktu lalu saat panen raya cabai dijual hanya Rp8 ribu-Rp11 ribu per kilogram, dan saat musim kering seperti ini produk cabai bubuk bisa dilepas ke pasaran jadi konsumsi masyarakat tidak terganggu,” terangnya.

Baca Juga  Sudin Minta Bulog Segera Distribusikan Beras ke Pasar Tradisional

Menurutnya, dengan adanya pengolahan cabai segar menjadi cabai bubuk, nilai jual cabai petani dapat meningkat. Ini juga dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat untuk lebih memanfaatkan produk cabai olahan, sehingga ketergantungan pada cabai segar dapat berkurang.

“Dengan adanya hal tersebut, maka dari sisi produksi dan konsumsi terjaga sekaligus dapat menekan inflasi. Dari sisi produksi, petani tidak kebingungan mendapatkan pasar dan konsumsi masyarakat terpenuhi. Ini dilakukan dengan tujuan menjaga stabilisasi harga serta stok walau tidak panen,” tutupnya.

Baca Juga  Satu Malam 27an: Upaya Merawat Kewarasan

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada 2022, produktivitas tanaman cabai di daerah ini sangat potensial. Untuk jenis cabai besar, luas panen mencapai 1.515 hektare dengan produksi 69.146 kuintal dan produktivitas 45,64 kuintal per hektare. Sementara cabai rawit memiliki luas panen 2.009 hektare, produksi sebanyak 111.934 kuintal, dan produktivitas 55,72 kuintal per hektare. Cabai keriting juga menunjukkan angka yang cukup tinggi dengan luas panen 3.153 hektare, produksi sebanyak 227.202 kuintal serta produktivitas 72,06 kuintal per hektare. (Luki) 

Berita Terkait

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP
Olahraga Adalah Kunci Pj Gubernur Samsudin Bugar Layani Masyarakat
Pj Gubernur Lampung Pastikan Pilkada Aman
Meski Warga NU Nyalon di Pilkada, Tak Semerta NU Lampung Berpolitik
Baru Pertengahan Semester, PMHP DKP Lampung Capai Target Retribusi 97 Persen
Disdikbud Lampung Siap Implementasikan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA
Hingga Triwulan Kedua, PMHP DKP Lampung Sertifikasi 3 Produk Perikanan 
Pj Gubernur Lampung Ajak Generasi Muda Bangga Berbahasa Lampung

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:03 WIB

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:36 WIB

Olahraga Adalah Kunci Pj Gubernur Samsudin Bugar Layani Masyarakat

Jumat, 26 Juli 2024 - 09:48 WIB

Meski Warga NU Nyalon di Pilkada, Tak Semerta NU Lampung Berpolitik

Kamis, 25 Juli 2024 - 16:23 WIB

Baru Pertengahan Semester, PMHP DKP Lampung Capai Target Retribusi 97 Persen

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:54 WIB

Disdikbud Lampung Siap Implementasikan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:16 WIB

Hingga Triwulan Kedua, PMHP DKP Lampung Sertifikasi 3 Produk Perikanan 

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Ajak Generasi Muda Bangga Berbahasa Lampung

Rabu, 24 Juli 2024 - 17:59 WIB

Bahasa Lampung Terancam Punah, Pj Gubernur Lampung Paparkan Program Pelestariannya

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Haderiansyah Hadiri HUT ke-17 IPeKB Tingkat Provinsi Lampung

Jumat, 26 Jul 2024 - 21:09 WIB

Tiga dosen Fakultas Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang, berfoto bersama dengan Sekretaris Dinkes Tubaba, Kader Posyandu, dan guru PAUD di Kecamatan Tulangbawang Udik. (Arie/NK)

Tulang Bawang Barat

Dosen Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pengabdian Masyarakat di Tubaba

Jumat, 26 Jul 2024 - 19:42 WIB

Ratusan siswa YP Unila antusias ikuti kegiatan Telkomsel, program edukasi bertemakan Grow Digital Education By.U yang diperuntukkan bagi siswa khususnya kelas XI dan XII. (Ist/NK)

Bandarlampung

Telkomsel Hadirkan Program Edukasi Grow Digital Education By.U

Jumat, 26 Jul 2024 - 17:13 WIB

Pj Gubernur Lampung ketika selesai menyeka keringat seusai bermain tenis lapangan. (Foto: Luki)

Lampung

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Jul 2024 - 15:03 WIB