Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan adanya hilirisasi komoditas hasil pertanian memperkuat industri pengolahan di daerah.
“Selama ini paradigma produksi khususnya di sektor pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan adalah proses produksi tanpa adanya proses pengolahan. Lalu hasilnya langsung dipasarkan kepada masyarakat atau konsumen, sehingga tidak ada nilai tambah dari hasil produksi tersebut,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, Sabtu (1/4).
Dilanjutkannya, industri pengolahan di Provinsi Lampung tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan sektor pertanian, sehingga membutuhkan dorongan dari semua pihak agar industri pengolahan dapat terus mengalami pertumbuhan yang baik.
“Kita harus mengubah paradigma dari menjual hasil produksi secara mentah, menjadi olahan produksi atau yang biasa disebut hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk, dan mendukung perkembangan industri pengolahan,” katanya.
Bentuk transformasi dalam rangka memperkuat hilirisasi tersebut, membutuhkan sinergisitas dari semua sektor serta pihak terkait.
“Hal ini merupakan satu tantangan yang besar bagi kita untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi, dengan memaksimalkan pascaproduksi sehingga dapat nilai tambah yang lebih tinggi,” ucap dia.
Menurut dia, tugas pemerintah adalah memfasilitasi agar produk yang telah dihasilkan dari pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan dapat diolah menjadi bahan olahan yang bernilai tinggi dan bisa sampai ke konsumen dengan baik.
“Jadi perlu kembali digiatkan untuk hilirisasi produk dari komoditas lokal, sehingga industri pengolahan juga semakin berkembang dengan bantuan dan dorongan dari semua pihak terkait,” tutupnya. (Luki)