Lampung (Netizenku.com): Pemerintah nampaknya pesimis dalam merealisasikan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang ditetapkan sebesar 5,4%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi di 2018 akan berada di level 5,14-5,21%.
\”Sepanjang 2018 kami memproyeksikan pertumbuhan 5,14 – 5,21, ini based line di 2018,\” kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (13/2018).
Proyeksi tersebut, kata Sri Mulyani karena telah menghitung dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 yang sebesar 5,27%.
Bahkan dia meramalkan lagi bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 akan berada di level 5,13-5,25%.
\”Kuartal III dengan dinamika yang terjadi, antisipasi bahwa konsumsi masih terjaga di atas 5%, dan inflasi cukup bagus, sehingga akan liat di kuartal III ekspektasi proyeksi antara 5,13 – 5,25%,\” jelas Sri Mulyani.
Rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2018 akan melebihi asumsi dasar kurs yang ditetapkan dalam APBN yakni Rp 13.400 per US$.
Sri Mulyani menyebut bahwa rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2018 akan berada di kisaran Rp 14.100-14.200 per US$.
\”Di keseluruhan 2018 Rp 14.100-14.200 per US$,\” kata Sri Mulyani.
Dia mengatakan, rata-rata nilai tukar sepanjang Januari-7 September 2018 berada di level Rp 13.770 per US$, meskipun saat ini dolar AS berada di level sekitar Rp 14.880.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengungkapkan bahwa dinamika nilai tukar yang terjadi sampai saat ini masih sejalan dengan rencana pemerintah dalam menetapkan asumsi kurs di 2019.
\”Dengan demikian, di 2019 Rp 14.400 itu sudah implisit ada additional depresiasi,\” papar Sri Mulyani. (dtc/lan)
Komentar