Tanggamus (Netizenku.com): Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Kabupaten Tanggamus, mengecam tindakan Boymin, oknum Kepala Pekon (Kakon) Sukaraja, Kecamatan Semaka, yang dinilai telah melecehkan media online.
Menurut Odo Kuswantoro, S. Kom., Ketua IWO Tanggamus, perlakuan tak mengenakan tersebut terjadi saat salah satu media online di Kabupaten Tanggamus memberitakan hasil pembangunan balai pekon yang dikelola Boymin dinilai janggal.
\”Alih-alih, mengklarifikasi atau menjelaskan duduk masalah yang sebenarnya agar masyarakat mengerti, sang Kakon (Boymin) malah bersikap acuh sembari berseloroh \”Alah Media Online kok dipikir,\” kan ngawur pemimpin model gini,\” sergah Odo Kuswantoro, menirukan komentar Boymin.
Sebagai kepala pekon lanjut Odo Kuswantoro, semestinya Boymin mengetahui jika saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan revolusi industri 4.0, agar masyarakat bisa beradaptasi dan tidak gagap teknologi (Gaptek).
\”Artinya, hampir seluruh sendi kehidupan saat ini, mulai dari tingkatan masyarakat, pemerintahan, politik, perdagangan, dan lain sebagainya, harus serba cepat dan akurat dan efisien. Seperti halnya dalam mendapatkan informasi terkini dan tercepat terkait perkembangan dunia saat ini, salah satunya adalah melalui media online, dimana semua informasi dapat diakses langsung dengan mudah oleh masyarakat hanya dalam hitungan menit setelah kejadian,\” jelas Odo Kuswantoro, Minggu (31/5).
Odo mengungkapkan, media online pada dasarnya merupakan alat komunikasi sekaligus penyebar informasi yang dibutuhkan masyarakat yang sejalan dengan industri 4.0.
\”Jadi Boymin ini tidak memahami jika saat ini sudah zaman revolusi Industri 4.0, dimana masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi dari smartphone yang mereka pakai, mestinya sebagai pejabat publik, seyogyanya dia lebih pintar dan cepat dalam menyerap informasi,\” ujarnya.
Lebih lanjut Odo mengatakan, sebagai salah satu organisasi media cyber di Kabupaten Tanggamus, meminta oknum kakon mengklarifikasi perbuatannya dan meminta maaf secara tertulis atau mundur dari jabatannya, sebab bagaimana ia akan membawa pekon tersebut kearah yang lebih maju, jika kemampuan dan sikap yang ia lakukan tak mencerminkan sosok pemimpin yang berkualitas.
\”Sikap melecehkan dan menyepelekan yang dilakukan Boymin terhadap media online ini, justru saya khawatir, jangan-jangan yang bersangkutan tidak kenal dengan dunia digital, atau bisa dibilang gaptek, dan jika itu benar, baiknya kakon yang seperti ini mundur saja dari jabatannya, sebab bagaimana pekonnya akan maju jika pemimpinnya gaptek,\” tegasnya.
Ke depan sambungnya, tidak ada lagi pejabat atau tokoh masyarakat Tanggamus yang menyepelekan profesi wartawan ataupun media apa saja, baik itu cetak, elektronik maupun online.
\”Semua sudah ada tugas pokok dan fungsinya masing-masing, intinya jika pejabat publik tidak sanggup memberikan informasi pertanggungjawabannya, mundur saja, dari pada nantinya akan jadi bahan olok-olokan masyarakat dan publik,\” tandasnya. (Arj/len)