Minimalisir Mafia Tanah, BPN Lampung Rolling Pegawai Secara Berkala

Redaksi

Rabu, 16 Februari 2022 - 19:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) umumkan bakal melakukan rolling jabatan pegawai secara berkala. Hal ini diketahui untuk meminimalisir adanya Mafia tanah.

Kabid Pengendalian dan Penanganan Sengketa Kanwil BPN Lampung, Ramly, menegaskan bahwa kanwil akan terus melakukan rolling untuk pegawai agar tidak berlama-lama di lokasi yang sama.

“Ada rotasi bergulir untuk menghindari oknum pegawai yang negosiasi dengan pihak lain,” kata Ramly, saat dimintai keterangan pada Rabu (16/2).

Rolling pegawai tersebut tidak hanya dilakukan oleh BPN Provinsi Lampung saja, namun juga harus dilakukan oleh semua kantor BPN yang ada di kabupaten/kota.

Baca Juga  Dua Cagub Satu Visi Primary: Bangun Lampung Berjaya

“Baru-baru ini di tingkat provinsi sudah dirotasi termasuk di daerah. Ini tujuannya agar mereka tidak terlalu lama sehingga berbahaya. Rolling ini tentunya diharapkan tidak akan berdampak pada kinerja,” paparnya.

Ia juga mengatakan bahwa BPN menghindari adanya oknum pegawai yang menjadi mafia tanah dengan memberikan penyuluhan dan pembinaan secara berkala.

“Kita selalu tekankan agar seluruh anggota pegawai di BPN ini sadar akan hak dan kewajibannya. Jangan sampai merugikan masyarakat baik dari proses dan jangan sampai bekerjasama dengan mafia tanah,” terangnya.

Baca Juga  Gubernur dan Wagub Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila via Video Conferencel

Menurutnya, jika ada pegawai BPN yang terbukti melakukan kesalahan dan pelanggaran, maka pihaknya tidak akan segan-segan memberikan hukuman dan memecat oknum tersebut dari pekerjaannya.

“Mafia tanah ini melakukan berbagai macam cara, kadang juga petugas tanpa sadar mendukung mereka. Kita siap ambil tindakan jika memang ada yang bersalah maka sampai pemecatan,” tegasnya.

Sementara Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Azuwansyah, meminta kepada BPN Lampung untuk fokus memberikan pembekalan kepada para pegawai agar dapat bekerja dengan baik dan benar.

Baca Juga  Arinal Gelar Rakor, Bahas Strategi Antisipasi El-Nino

“Di BPN sudah terbukti ada mafia tanah, ini yang harus diperbaiki. Jangan sampai dampak buruk nya terus meluas. Kasihan masyarakat yang tidak tahu apa-apa,” kata dia.

Dengan adanya mafia tanah, akan berdampak negatif bagi masyarakat. Mulai dari terbitnya sertifikat tanah yang bodong hingga tumpang tindih sertifikat.

“Aparat kepolisian kita minta untuk mengusut secara tuntas, jangan jangan banyak korban yang belum terpublis. Adanya mafia tanah ini dampaknya sangat merugikan bagi masyarakat mulai dari timbulnya sertifikat bodong hingga tumpang tindih yang sering dialami oleh masyarakat,” tandasnya.(Agis)

Berita Terkait

Gubernur Mirza “Titip” 3 Poin pada Pemred Club
Bank Lampung Butuh Satu Orang Ini
Catat! Ini Produsen dan Penyalur Minyakita Terdaftar di Lampung
Banyak yang Nakal Kemendag Kumpulkan Pengemas Minyakita, Bagaimana di Lampung?
Anggota DPR: Jangan Lindungi Penembak 3 Polisi Way Kanan
Muluskan Jalan, Pesawaran Menang Banyak
Operasi Kejar Target Jalan Tanpa Lubang Berlanjut ke Pesisir Teluk Lampung
Lampung Kejar Target Tak Ada Jalan Berlubang saat Lebaran

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 12:37 WIB

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Senin, 31 Maret 2025 - 20:48 WIB

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - 17:53 WIB

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:45 WIB

Merapat ke Markas Tempo

Rabu, 26 Maret 2025 - 22:34 WIB

Tak Perlu Kepala Babi dan Bangkai Tikus untuk Membuat Kicep

Senin, 24 Maret 2025 - 05:01 WIB

Kebohongan Resmi dan Keterangan Palsu

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:27 WIB

Jurnalis dan Macan dalam Kandang

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:37 WIB

Antara Eka, Taring dan Bodyguard

Berita Terbaru

Buku The New York Times karya Ignatius Haryanto. (foto: koleksi pribadi)

Celoteh

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Selasa, 1 Apr 2025 - 12:37 WIB

Ketupat (foto: ist)

Celoteh

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Senin, 31 Mar 2025 - 20:48 WIB

Ilustrasi buku jurnalisme sastrawi. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Minggu, 30 Mar 2025 - 17:53 WIB

Penulis saat berada di kantor Tempo. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Merapat ke Markas Tempo

Sabtu, 29 Mar 2025 - 21:45 WIB