Liwa (Netizenku.com): Anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri, kembali ke Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I, diantaranya Kabupaten Lampung Barat, dalam rangka sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Kantor DPC PDI Perjuangan setempat, diikuti oleh sekitar 100 peserta, selain para kader partai berlambang banteng moncong putih, juga para pemuda dan masyarakat umum, Sabtu (29/5).
Disampaikan Mukhlis, 4 Pilar Kebangsaan merupakan gagasan yang dilahirkan mantan ketua MPR RI, M Taufiq Kiemas yang merupakan kader terbaik PDI Perjuangan. Dan sampai saat ini gagasan tersebut dijalankan seluruh kader partai.
“Masyarakat Indonesia harus mengetahui tentang nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan, baik Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, alhamdulillah sampai saat ini kader PDI Perjuangan selalu yang terdepan dalam melakukan sosialisasinya,” kata Mukhlis.
Menurut kader senior PDI Perjuangan Lampung tersebut, walaupun 4 Pilar disebutkan dalam satu kalimat, bukan berarti kedudukannya sama, tetapi Pancasila sebagai ideologi bangsa, merupakan Pilar tertinggi dalam bernegara.
Selanjutnya, kata Mukhlis, gagasan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, berawal dari kondisi bangsa pasca reformasi pada 1998, yang tidak hanya berdampak positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi banyak tantangan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan.
“PDI Perjuangan merupakan partai besar di Indonesia, tetapi selalu dikaitkan dengan isu-isu PKI, partai yang anti Pancasila, sementara kita semua tahu bahwa Pancasila dilahirkan oleh Bung Karno yang merupakan orang tua dari ketua umum DPP PDI Perjuangan ibu Megawati Soekarnoputri,” jelasnya.
Hal penting yang juga disampaikan bupati Lampung Barat priode 2007-2012 dan 2012-2017 tersebut, tentang isu PDI Perjuangan anti agama. Perlu diketahui bersama, bahwa kader PDI Perjuangan datang dari berbagai latar belakang, termasuk banyak dari kalangan tokoh agama Islam, baik kyai, ustad, dan ulama.
“Dasarnya apa yang mengatakan PDI Perjuangan itu partai yang anti agama, karena partai ini mengamalkan Pancasila yang di dalamnya terdapat sila pertama Ketuhanan yang maha esa. PDI Perjuangan sangat Pancasilais, itu tampak dari kader yang datang dari berbagai latar belakang dengan merangkul semua golongan,” ujar Mukhlis. (Iwan/len)