Lampung (Netizenku,com): Massa Aksi Bela Tauhid 211 menggelar doa bersama untuk korban bencana di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, hingga jatuhnya pesawat Lion Air.
Massa juga membacakan Surah Alfatihah untuk para korban bencana di seluruh Indonesia.
Dari pantuan pukul 14.24 WIB, Jumat (2/11/2018), momen berdoa bersama itu saat massa tiba di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa yang hendak long march ke Istana terhenti di wilayah itu.
Sebab, kawat berduri dipasang menutup jalan di Jalan Medan Merdeka Barat. Selain itu, ada juga barikade polisi.
Lalu dari mobil komando, orator mengajak massa membacakan Alfatihah.
\”Jamaah, mari kita panjatkan Alfatihah untuk korban gempa NTB, Palu, dan korban jatuhnya pesawat Lion Air. Alfatihah,\” kata orator itu.
Usai Alfatihah, orator memimpin doa dengan bahasa Arab. Setelah itu, orator mengajak massa menyanyikan lagu Bagimu Negeri.
Ditemui Wiranto
Perwakilan massa Aksi Bela Tauhid atau Aksi 211 bertemu pihak Kemenko Polhukam. Massa menggelar aksi terkait pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut, Jawa Barat.
Ada tiga orang masuk ke gedung Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, sekitar pukul 14.27 WIB.
Tapi orator menyebut ada sembilan orang perwakilan yang masuk ke Kemenko Polhukam, di antaranya Ahmad Midan dan Eggi Sudjana.
Diinformasikan perwakilan ditemui langsung Menko Polhukam Wiranto.
Massa Aksi 211 sebelumnya long march dari Masjid Istiqlal usai salat Jumat. Mereka membawa bendera-bendera bertuliskan kalimat tauhid.
Jubir FPI Slamet Ma\’arif mengatakan ada dua tuntutan terkait aksi, yakni pengakuan pemerintah terkait bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang dibakar di Hari Santri Nasional (HSN), Garut, Jawa Barat, adalah bendera tauhid.
Kedua, meminta penegak hukum bertindak adil dan mengusut aktor intelektual yang membuat insiden pembakaran terjadi.
Lebih dari 12 ribu personel polisi mengamankan aksi ini. Kendaraan taktis Barracuda dan water cannon juga disiagakan di beberapa lokasi. (dtc/lan)