Lampung Tengah (Netizenku.com): Para petani dan siswa sekolah yang biasa melintasi jembatan milik Slamet, tidak pernah dipungut biaya. Hal ini menepis adanya dugaan pungli yang terjadi di jembatan penyebrangan itu.
Untuk diketahui, jembatan ini ditutup lantaran penjaga jembatan milik Slamet, harus berurusan dengan pihak kepolisian karena diduga melakukan pungutan liar dengan menarik bayaran terhadap masyarakat yang melintas, di jembatan yang dibangun secara mandiri tersebut.
Putra salah satu siswa yang bersekolah di salah satu SMA yang ada di Kecamatan Seputihmataram mengatakan, bahwa pelajar yang melintas di jembatan sepanjang 86 meter yang dibangun pada tahun 2006 ini tidak pernah dipungut biaya atau digratiskan.
\”Anak sekolah gratis mas, gak pernah bayar kalau lewat jembatan sana (jembatan yang di tutup), \” ujarnya Sabtu (17/11)
Disamping itu, Rian salah satu warga Kampung Kurniamataram yang kerap mencari rumput untuk pakan ternaknya, juga mengeluhkan penutupan jembatan yang terjadi.
Pasalnya selama belasan tahun jembatan berdiri, baru kali ini ada gejolak. Ia juga mengaku, bahwa saat hendak merumput ke kampung sebrang, dirinya tidak pernah dipungut biaya.
\”Kalau untuk orang ngarit (merumput) seperti saya. Gak bayar mas kalau lewat jembatan, anak sekolah juga gak bayar, mau berkali-kali lewat di situ,\” jelasnya. (sansurya)