Bandarlampung (Netizenku): Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung, gelar workshop penguatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak bagi forum komunikasi Partisipasi Masyarakat untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Provinsi Lampung, di Hotel Novotel, Selasa, (17/4).
Menurut Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung, Dewi Budi Utami, forum komunikasi PUSPA ini memang terbilang baru, karena itu dilakukan penguatan kapasitas diri bagi anggota PUSPA agar ke depan bisa bersinergi dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
\”Saya berharap PUSPA sebagai mitra Dinas PPPA dan mitra kerja Pemerintah Provinsi Lampung dapat memahami lokus kerjanya serta bisa bersinergi secara makasimal,\” kata Dewi.
Ia melanjutkan bahwa melakukan pemberdayaan perempuan dewasa ini memiliki artian yang sangat luas. \”Perempuan sekarang bukan lagi sebatas duduk di rumah akan tetapi haris bisa menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi masyarakat. Begitu juga dengan upaya perlindungan kepada anak yang terus kita galang, agar tidak ada lagi kekerasan, bullying, bahkan trafficking,\” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Partisipasi Media KemenPPPA, Fatahillah mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen dari kemenPPPA kepada forum komunikasi PUSPA dalam hal melakukan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
\”PUSPA sudah dibentuk di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dan akan terus kita lakukan pembinaan agar anggotanya benar-benar mampu mensosialisasikan perihal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,\” ucap Fatahillah.
Ia juga berharap, selain menjadi mitra, PUSPA juga mampu melakukan pemetaan di masyarakat, sehingga gerakannya ke depan bisa lebih terorganisir.
Fatahillah menjelaskan, kegaiatan workshop ini dilaksanakan selama 2 hari, dimana pada hari pertama fokus pembahasan dititik beratkan pada pemahaman gender, sedangkan hari kedua membahas upaya yang harus dilakukan untuk memberi perlindungan kepada anak.
Ia juga meminta kepada awak media agar bisa memberitakan secara berimbang. \”Berimbang maksud saya, bukan hanya tentang kejadian kekerasan yang diterima oleh perempuan dan anak, tetapi juga memberitakan tentang prestasi yang merek miliki,\” tandasnya (Aby)