Labkesda Lampung Kewalahan Tes PCR Covid-19 dengan Reagen BNPB

Redaksi

Senin, 15 Maret 2021 - 16:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Medis UPTD Balai Labkesda Provinsi Lampung, dr Aditya M Biomed, saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor UTD PMI Lampung, Bandarlampung, Senin (15/3). Foto: Netizenku.com

Tim Medis UPTD Balai Labkesda Provinsi Lampung, dr Aditya M Biomed, saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor UTD PMI Lampung, Bandarlampung, Senin (15/3). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Lampung tetap memakai alat kesehatan, reagen, yang dikirimkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya ramai diberitakan, sejak akhir 2020 lalu, banyak daerah yang mengembalikan reagen ke BNPB karena tidak akurat. Bahkan hingga Maret 2021, pengembalian reagen masih terjadi.

Tim Medis Labkesda Lampung, dr Aditya M Biomed, mengatakan BNPB mengirimkan sekitar 8-10 merek reagen yang berbeda untuk digunakan dalam pemeriksaan sampel tes swab atau usap Covid-19.

\”Dan alhamdulilah sukses di mesin yang kita pakai, awalnya memang enggak sukses,\” kata Aditya saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor UTD PMI Lampung, Kota Bandarlampung, Senin (15/3).

Aditya menjabat sebagai Kepala UTD PMI Lampung sekaligus Ketua IDI Cabang Kota Bandarlampung.

Pada Mei 2020, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menerima bantuan satu unit alat test Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kementerian BUMN.

Baca Juga  BNPB: Lampung Rawan Gempa dan Tsunami

Mesin PCR merek Roche buatan Swiss tersebut mulai dioperasionalkan pada 13 Mei 2020. Aditya menjelaskan alasan Kementerian BUMN memilih Roche karena mesin PCR itu menggunakan open system.

\”Saya tahu, rigid ini mesin (Roche). Awalnya, terus terang kami agak takut, mesin kita itu kan open system, bisa untuk berbagai macam reagen. Tapi kenyataannya begitu kita ganti reagen, enggak sesimpel itu,\” ujar Aditya.

Dia mengaku, awalnya kewalahan dalam pengoperasian Roche karena merek reagen yang dikirimkan oleh BNPB berbeda-beda dengan spesifikasi yang tidak sama.

\”Awalnya (sulit) tapi sekarang kan enggak, alhamdulilah, saya apresiasi tim saya. Mereka jadi jago, kalau pakai reagen yang ini spesifikasinya ini,\” kata dia.

Aditya menjelaskan, ada reagen yang sampel swab tidak boleh kurang dari beberapa mikron, apabila kurang, maka mesin PCR tidak akan membaca hasil tes.

Baca Juga  Dinkes Lampung dan Balitbangkes Kerja Sama Surveilans Omicron

\”Kadang-kadang enggak mau baca. Kita investigasi, mungkin sampelnya. Jadi kita konsultasi kepada senior-senior. Makanya PCR itu, teorinya enggak gampang, kadang-kadang kita enggak berani menjanjikan pagi ini diperiksa, siang hasilnya keluar. Enggak bisa,\” tegas dia.

Tes PCR Covid-19 yang dilakukan memiliki 3 tahapan di antaranya persiapan, master mix, dan pembacaan di mesin.

Makanya di PCR itu, lanjut dia, yang pertama hasil pemeriksaan sampel ada konfirmasi positif-negatif, kemudian invalid yang artinya cacat yang disebabkan oleh reagen atau sampel.

\”Ada juga inkonklusif, (sampel) ini mesti diperiksa ulang. Kadang-kadang mengulangnya cukup di pembacaan saja atau master mix dan presipitasi awal. Setelah kita ulang enggak bisa juga, harus swab ulang, kita panggil pasiennya,\” kata Aditya.

Dia berharap pemerintah tidak membebani tim medis yang mengerjakan tes PCR di laboratorium pemeriksaan sampel swab.

Baca Juga  Pemkot Bandarlampung Terima Bantuan Paket Sembako PTPN VII

\”Jangan dibebanilah. Manusiawi lho, kita itu ingin kerja itu yang enggak ribet, tapi kalau enggak, ya kita kerjakan semampu kita,\” ujar dia.

Aditya menuturkan pengalaman ketika mendapatkan merek reagen yang belum pernah dipakai timnya. Dirinya dihubungi oleh BNPB.

\”Dok, dari pusat ni, kita punya reagennya ini dan ini. Dokter pilih yang mana.\”

\”Saya tanya teman-teman saya. \’Waduh jelek semua itu Dok,\’ kata mereka. Tapi kita pilih yang terbaik dari yang terburuk,\” kata dia.

Namun Aditya mengatakan dirinya dapat memaklumi kebijakan pemerintah memberikan bantuan reagen dengan merek yang berbeda-beda.

\”Pada waktu itu, reagen itu kan rebutan, kalau misalnya pada waktu itu kita fanatiknya sama satu merek, alamat menyusahkan kita sendiri,\” pungkas Aditya. (Josua)

Berita Terkait

Telkomsel Hadirkan Program Edukasi Grow Digital Education By.U
Media dan Popularitas
Prevalensi Stunting Balam di Angka 13 Persen, Pemkot Komit Urus Kesejahteraan
Pemkot Balam Berencana Bangun SPBU sebagai BUMD
20 Hari Berturut-turut, Gelaran Porcam Juga Lantik KOK
Kantongi Undangan Resmi, Dapid Siap Sukseskan Kongres PMII
Eva Dwiana Lakukan Sedekah Laut Bersama Ratusan Nelayan
Inflasi Turun, Pemkot Bandarlampung Raup Rp 6,5 M Insentif Fiskal

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:03 WIB

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:36 WIB

Olahraga Adalah Kunci Pj Gubernur Samsudin Bugar Layani Masyarakat

Jumat, 26 Juli 2024 - 09:48 WIB

Meski Warga NU Nyalon di Pilkada, Tak Semerta NU Lampung Berpolitik

Kamis, 25 Juli 2024 - 16:23 WIB

Baru Pertengahan Semester, PMHP DKP Lampung Capai Target Retribusi 97 Persen

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:54 WIB

Disdikbud Lampung Siap Implementasikan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:16 WIB

Hingga Triwulan Kedua, PMHP DKP Lampung Sertifikasi 3 Produk Perikanan 

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Ajak Generasi Muda Bangga Berbahasa Lampung

Rabu, 24 Juli 2024 - 17:59 WIB

Bahasa Lampung Terancam Punah, Pj Gubernur Lampung Paparkan Program Pelestariannya

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Haderiansyah Hadiri HUT ke-17 IPeKB Tingkat Provinsi Lampung

Jumat, 26 Jul 2024 - 21:09 WIB

Tiga dosen Fakultas Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang, berfoto bersama dengan Sekretaris Dinkes Tubaba, Kader Posyandu, dan guru PAUD di Kecamatan Tulangbawang Udik. (Arie/NK)

Tulang Bawang Barat

Dosen Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pengabdian Masyarakat di Tubaba

Jumat, 26 Jul 2024 - 19:42 WIB

Ratusan siswa YP Unila antusias ikuti kegiatan Telkomsel, program edukasi bertemakan Grow Digital Education By.U yang diperuntukkan bagi siswa khususnya kelas XI dan XII. (Ist/NK)

Bandarlampung

Telkomsel Hadirkan Program Edukasi Grow Digital Education By.U

Jumat, 26 Jul 2024 - 17:13 WIB

Pj Gubernur Lampung ketika selesai menyeka keringat seusai bermain tenis lapangan. (Foto: Luki)

Lampung

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Jul 2024 - 15:03 WIB