Pesawaran (Netizenku.com): Terkait pembangunan proyek rehab jembatan gantung penghubung Dusun Cipadang menuju Dusun Ciarum, Desa Cipadang, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran yang sempat dipertanyakan warga lantaran tidak terpasangnya papan plang proyek juga adanya dugaan sarat korupsi dari pekerjaan tersebut.
Membuat sejumlah elemen masyarakat dan DPRD gerah dan angkat bicara.
Seperti yang diungkapkan Ferli Daut, Ketua LSM Kompak Pesawaran, pihaknya meminta kepada pihak berwenang atau yang membidangi pekerjaan tersebut segera turun ke lapangan untuk melihat kebenarannya.
\”Saya mohon kepada pihak yang berwenang atau yang membidangi, hal tersebut diatas sebaiknya segera turun lapangan dan lihat kebenarannya, jangan hanya cuma duduk melamun saja,\” tegas Ferli.
Dalam hal itu pihaknya berharap kepada aparat penegak hukum agar segera memproses adanya dugaan korupsi dibalik proyek pembangunan jembatan yang menelan dana ratusan juta itu.
\”Kami minta kepada aparat penegak hukum seperti pihak kepolisian dan kerjaksaan apa bila benar adanya dugaan tersebut sebaik segera proses sesuai dengan hukum yang berlaku dinegara ini, jangan dikasih ampun untuk koruptor,\” ungkapnya.
Sementara, terkait hal itu Komisi III DPRD setempat akan segera turun langsung ke lapangan dan memanggil pihak OPD yang bersangkutan.
\”Yang jelas terkait pekerjaan rehab jembatan gantung itu, kita pihak Komisi III akan segera turun ke lapangan. Tapi kita akan koordinasi dulu dengan ketua. Yang jelas ini menjadi masukan kita, mau pekerjaan apa pun itu harus ada papan plang, itu adalah bentuk transparansi terhadap masyarakat,\” ungkap Supriyadi salah satu anggota komisi III di ruangannya, Selasa (3/12).
Sedangkan saat dihubungi, Edo selaku pihak rekanan pada pembangunan rehab jembatan tersebut membantah apa yang dituduhkan warga setempat.
\”Apa yang dituduhkan warga tersebut tidak benar adanya, warga mana yang ngga senang dengan saya, sebab orang sana saya lihat baik semua, menyapa dengan baik,\” bantahnya.
Edo menjelaskan pembangunan rehab jembatan tersebut semuanya menelan biaya sebasar Rp390 juta.
\”Memang kontrak hingga saat ini, saya belum pegang sebab panitia ketika diminta jawabannya nanti-nanti terus. Yang jelas Itu pekerjaan matrialnya kita ganti semua, cuma tiang pancang saja yang tidak kita ganti karena kalau kita ganti ngga cukup dananya,\” jelas Edo.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan rehab jembatan gantung penghubung Dusun Cipadang menuju Dusun Ciarum, Desa Cipadang, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran dipertanyakan.
Pasalnya meskipun pekerjaan tersebut saat ini sudah berjalan, namun seperti papan plang proyek belum juga terpasang, bahkan dinilai warga setempat proyek yang didanai dari APBD 2019 ini menjadi sarat korupsi.
“Kalau tidak salah, rehab jembatan ini setahu saya, nilainya itu mencapai Rp400 juta dari APBD 2019, tapi yang kami sayangkan papan plang proyeknya kok tidak ada,” kata Dy warga setempat.
Namun, untuk dana sebesar itu diungkapnya sepertinya tidak akan masuk akal jika digunakan hanya untuk membangun sebuah jembatan gantung.
“Kalau cuma untuk rehab jembatan saja dana sebesar Rp400 juta itu kebesaran, saya pastikan ada mark up di proyek ini,” jelasnya. (Soheh)