Pesawaran (Netizenku.com): Maraknya pungutan liar (Pungli) yang terjadi di Jembatan Waygebang, Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, terhadap para pengemudi kendaraan besar seperti bus, truk, hingga mobil dimintai Rp50 ribu untuk melintasi jembatan tersebut.
Hal ini mendapatkan respon cepat dari pihak Polres Pesawaran yang langsung turun mendatangi jembatan Waygebang, guna menghentikan kegiatan pungli tersebut.
“Saya minta tidak boleh ada lagi yang meminta uang dengan dalih apapun,” tegas Kapolsek Padang Cermin, AKP Darwin di lokasi jembatan mewakili Kapolres, Minggu (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan menurunkan anggotanya di lokasi jembatan tersebut.
“Dan mulai hari ini anggota saya turun untuk membantu pengaturan di sini, besar harapan saya meminta kerjasamanya dan sama-sama saling menjaga,” mintanya.
Sementara itu di hari yang sama, Sekda Kabupaten Pesawaran, Syukur, juga ikut turun ke lokasi jembatan yang dijadikan ajang pungli tersebut, ia berkomitmen tidak ada lagi pungli di Jembatan Waygebang.
“Saya meminta kepada semua pihak tidak ada kemacetan, dan saya minta kebersamaannya. Komitmen hari ini tidak ada lagi pungli, koordinator berikan pemahaman kepada masyarakat yang berjaga harus sopan. Harus ada bendera tanda STOP, dan malam hari harus dipersiapkan senter penerangan,” minta Syukur.
Untuk menjaga kelancaran di lokasi jembatan tersebut, pihaknya akan menempatkan anggota Pol-PP dan Dishub dan kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa diminta setiap hari utuk dapat memantau kegiatan di lokasi Jembatan Waygebang.
“Kapasitas bus besar penumpang harus diturunkan tidak boleh lebih dari kapasitas 5 ton, dan kepada petugas harus ada shift selama 1×24 jam dan harus ada koordinatornya agar jelas pertanggung jawabannya,” minta Sekda.
Sebelumnya, pungli terjadi di Jembatan Waygebang, Telukpandan, Pesawaran. Pengemudi kendaraan besar seperti bus, truk, hingga mobil dimintai Rp50 ribu untuk melintasi jembatan. Diketahui, jembatan ini sempat putus akibat hujan pada Senin (27/12/2021). Kemudian Pemerintah Provinsi Lampung bersama Balai Jalan Nasional membangun jembatan darurat.
Tetapi tak lama setelah jembatan darurat dibangun, muncul sejumlah oknum tidak bertanggungjawab melakukan pungli. (Soheh/Len)








