Bandarlampung (Netizenku.com): Menjelang puasa dan lebaran, kebutuhan akan bahan kebutuhan pokok semakin meninggi. Untuk menjaga stabilitas harga, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), Pemerintah Provinsi Lampung, dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung lakukan rapat koordinasi stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok, di Aula Rapat BI Perwakilan Lampung, Rabu (18/4).
Menurut Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahya Widayanti mengatakan, sesuai dengan arahan Menteri Perdagangan untuk terus menjaga pasokan dan stabilitas harga, dan juga diikuti dengan arahan Presiden Indonesia bahwa sebelum bulan puasa harga beras dan daging harus sudah turun.
\”Ini menjadi PR bagi kita semua bukan hanya dipusat, tapi juga di daerah-daerah. Karena itu kita harus turun kelapangan untuk memastikan harga kebutuhan pokok tersebut benar-turun,\” ucapnya saat diwawancara awak media.
Upaya yang akan dilakukan Kemendag lanjutnya, akan menggelontorkan beras-beras medium yang ada di Bulog untuk dijual dengan ketentuan penjualan menggunakan harga eceran tertinggi (HET).
\”Masyarakat kita masih banyak yang menggunakan beras medium, karenanya kita menggelontorkan beras medium. Kalau daging kita akan menjual dengan harga 80rb per kilonya. Cara jualnya bukan kita jual sendiri dengan buka lapak dipasar, tapi kita menyalurkan kepada penjual yang ada disana,\” ungkap Tjahya.
Terkait ketersediaan sayuran jenis holtikultura, Tjahya menjelaskan bahwa saat ini di seluruh Indonesia masih kekurangan tempat penyimpanan sayur tersebut. \”Jadi penyimpanannya nanti diusahakan tidak menggunakan freezer lagi, karena akan merusak kualitas sayuran, akan tetapi menggunakan sistem control atmosphere storage atau biasa kita kenal CAS, sehingga sayuran kita bisa prima sampai 3 bulan,\” paparnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana tuga (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Hamartoni Ahadis mengatakan, upaya yang akan dilakukan untuk menjaga ketersedian pangan dan stabilitas harga tersebut adalah dengan melakukan pemantauan kesiapan pangan di seluruh kabupaten/kota, menyelenggarakan operasi pasar dan pasar murah, memastikan penyaluran beras sejahtera (rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan kualias terjaga, menjaga jangkauan harga secara konsisten, mengawasi kelancaran dan keamanan distribusi pangan antar daerah serta mencegah penurunan komoditas pangan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersedian bahan pangan di Provinsi Lampung pada kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung yang melaksanakan Puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri. Bahkan statment dari gabungan pengusaha daging Lampung, sampai bulan Juli pun, persediaan daging kita masih siap,\” tandasnya. (Aby)