Bandarlampung (Netizenku.com): Indosat akan mencetak 1000 ahli digital Indonesia melalui Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertajuk Indosat Ooredoo Digital Camp (IDCamp). Lampung menjadi salah satu kota yang terpilih msuk ke dalam penjaringan dari 20 kota besar yang ada di Indonesia.
Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat penggila digital dibawah usia 29 tahun, hal ini dilihat dari jumlah peserta yang telah mendaftar sebanyak 19 ribu orang, dari target 10 ribu peserta.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Intan Abdams Katoppo mengatakan, program ini diharapkan dapat menjawab tantangan era reformasi industri 4.0 terutama bisnis digital. Era ini sangat dibutuhkan talent digital yang mumpuni untuk membangun Indonesia.
“Dari puluhan ribu peserta ini nantinya akan kami jaring hingga 1000 orang yang akan mendapatkan sertifikat, kemudian dijaring kembali hingga 100 peserta yang dinyatakan lulus dan mengikuti program IDCamp. Kami tegaskan peserta tidak ada ikatan apapun dengan kami, sehgingga merek bebas untuk bekerja di bidang apapun yang mereka inginkan. Namun, kami berharap mereka dapat bergabung di Indosat,” urainya usai acara sosialisasi di GSG Unila, Senin (17/9).
CSR Indosat Ooredoo pilar Pendidikan yang diluncurkan awal Agustus lalu ini, menargetkan 10 ribu beasiswa belajar coding bagi peserta maksimal usia 29 tahun dan akan berlangsung sampai dengan Februari 2020. Para lulusan program IDCamp akan dibantu mendapatkan akses pekerjaan di industri digital dengan sertifikat berstandar global.
“IDCamp merupakan wujud komitmen kami untuk memajukan edukasi di Indonesia dengan kebutuhan dunia digital sekarang yang berkembang pesat. Kami sangat senang melihat antusiasme para generasi muda Indonesia terhadap program IDCamp yang menunjukkan bahwa program ini sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
Dilanjutkannya, Indosat Ooredoo siap mengambil peran mengembangkan talenta digital lokal agar bisa bersaing secara global untuk berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia di masa mendatang. Peserta IDCamp didominasi oleh peserta yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa dengan persentase sekitar 65% dari total pendaftar.
Intan menjelaskan, dunia coding juga semakin diminati oleh peserta bahkan sejak usia siswa SMP, dimana IDCamp menerima peserta dengan pendidikan terakhir SMP/MTS sebanyak 3%, SMA/SMK dengan 49%, dan perguruan tinggi sebanyak 47% dari total peserta.
”Kenapa kita sasar ke Universitas, karena ini meripakan tempat terbaik bagi pemerintah untuk mengembangkan kebutuhan. Tetapi ini sebenarnya hanya permulaan saja, nanti semua orang juga pasti bisa suatu saat. Tapi prioritasnya saat ini memang universitas,” katanya.
Mengusung tagline ”Kuasai Bahasa Masa Depan, Hari ini!”, peserta IDCamp tidak terbatas pada gender dan kondisi fisik seseorang. Peserta perempuan tercatat cukup tinggi sebesar 20% dari total pendaftar. Begitu pun dengan penyandang disabilitas yang mencapai 2% dari total peserta.
IDCamp telah melakukan rangkaian kegiatan roadshow di beberapa universitas di seluruh Indonesia yang berisi sharing session dan talkshow mengenai perkembangan industri digital di Indonesia.
Khusus minggu ini, roadshow berturut-turut di lakukan di Universitas Mataram (Nusa Tenggara Barat), Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Andalas (Padang), Universitas Sriwijaya (Palembang), dan Universitas Lampung (Lampung).
”Lampung merupakan tempat ketujuh. Kita pilih Lampung, karena kalau dilihat dari sisi lokasi dan potensi lokal, Lampung itu luar biasa. Dimana pertanian dan perikanan menjadi salah satu yang mendunia. Misalnya nanas, lada, udang dan lain-lain, makanya kami pikir Lampung merupakan salah satu tempat yang penting untuk kami singgahi,” kata dia. (Leni)