Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Sekretaris Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Herwan Sahri, SH MAP memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan ke-74 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 tahun 2019 di lapangan upacara kantor bupati setempat, Senin (11/11).
Sekdakab Tubaba mengatakan dengan Peringatan Hari Pahlawan diharapkan akan lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita Bung Karno yang menyatakan bahwa \”hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawan dapat menjadi bangsa yang besar\”.
Setiap Hari Pahlawan, kita diingatkan kembali kepada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Pada pertempuran tersebut rakyat bersatu padu, berjuang, pantang menyerah melawan penjajah yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
\”Peristiwa perang mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu negeri. Semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari segenap insan Negara Republik Indonesia,\” kata Sekda saat menjadi inspektur upacara dan membacakan sambutan Menteri Sosial RI.
Melalui Peringatan Hari Pahlawan, lanjut dia, kita bangkitkan semangat berinovasi bagi anak-anak bangsa untuk menjadi Pahlawan Masa Kini, sebagaimana tema Peringatan Hari Pahlawan tahun 2019: Aku Pahlawan Masa Kini.
\”Menjadi Pahlawan Masa Kini dapat dilakukan oleh siapapun Warga Negara Indonesia, dalam bentuk aksi-aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI, seperti menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoaks, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain, dan sebagainya,\” paparnya.
Dia mengatakan, jika dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahkan nyawa. Sekarang, untuk menjadi pahlawan, bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat senjata mengusir penjajah, tetapi kita juga bisa, dengan cara menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, serta membawa harum nama bangsa di mata Internasional.
\”Peringatan hari Pahlawan kiranya dapat meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat. Dengan menjadikan diri kita sebagai Pahlawan Masa Kini, maka permasalahan yang melanda bangsa dewasa ini dapat teratasi. Untuk itu marilah kita terus menerus berupaya memupuk nilai kepahlawanan agar tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan masyarakat Indonesia,\” terangnya seraya mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 2019.
Sementara itu, saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI terkait Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 Tahun 2019, Sekda menegaskan arahan Presiden Republik Indonesia, bahwa ada dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun SDM yang berkualitas, yaitu Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional disamping dua isu kesehatan lainnya yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan, serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri.
\”Hal-hal tersebut akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk dapat segera diupayakan solusinya. Berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan SDM telah diraih dari kinerja kabinet lalu yang ditandai dengan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia setiap tahun, dimana salah satu parameter yang diukur adalah Usia Harapan Hidup,\” paparnya.
Isu-isu strategis telah dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan, antara lain dengan menurunnya angka kematian ibu dan anak, menurunnya angka stunting, meningkatnya cakupan imunisasi serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka TB. Terima kasih, dalam kurun waktu 5 tahun angka Stunting telah berhasil diturunkan hampir 10%.
Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN telah dilaksanakan sepenuhnya. Walaupun besar tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan JKN ini, peningkatan pemanfaatan JKN menjadi bukti bahwa JKN sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, mari kita cari solusi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi saat ini dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adil dan merata. (Arie)