Bandarlampung (Netizenku.com): Kasus dugaan asusila seorang oknum driver ojek online (Ojol), membuat Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung (Gaspool) mengecam perilaku yang merusak citra ojol tersebut.
Bahkan, Gaspool menghimbau agar para driver tak menyimpan nomor konsumen setelah selesai melakukan orderan.
\”Tentu kami mendukung setiap langkah hukum yang akan diambil oleh kepolisian dan meminta agar pelaku diberikan tindakan hukum yang seadil-adilnya sesuai perbuatannya,\” ujar Ketua Gaspool Lampung, Miftahul Huda, Minggu (9/9).
Menurut Huda, tindakan driver tersebut telah merugikan nama baik ojek online di Lampung, yang sudah susah payah dibangun positif.
\”Untuk setiap driver selalu kami imbau agar tidak menyimpan nomor, apalagi kemudian menghubungi kembali konsumen di luar konteks pekerjaannya sebagai ojek online,\” kata pria yang kerap disapa I\’if itu.
Hal tersebut juga dilarang keras oleh peraturan kemitraan antara driver dengan aplikator, bahwa driver dilarang keras menyimpan nomor konsumen.
Hal ini demi kenyamanan konsumen dan sebagai bentuk pelayanan bagi konsumen dalam hal menjaga kerahasiaan konsumen.
\”Kami imbau kepada seluruh ojek online di Lampung, marilah kita bekerja dengan baik dan bekerjasama dengan aparat pemerintah dan kepolisian, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Mari kita tunjukkan bahwa keberadaan kita ini bermanfaat untuk masyarakat secara luas, baik secara ekonomi maupun sosial kemasyarakatan,\” imbaunya.
Diketahui, Polsek Kedaton menangkap Suban Qohar, yang bekerja sebagai driver ojek online, lantaran hendak memperkosa Kiki Kamelia (22) di sebuah gudang, di Griya Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Kamis malam (6/9).
Kapolsek Kedaton, Kompol Anung Handanyata mengatakan, pelaku lalu diamuk massa sebelum diamankan aparat, karena korban menjerit.
\”Ya, sudah kita amankan dan kita tahan,\” ujarnya, Minggu (9/9).
Kejadian bermula ketika pelaku hendak mengajak korban makan, yang sudah dikenalnya seminggu lalu.
Saat itu korban memesan ojek online dan pelaku sebagai driver-nya, diantar dari rumah korban di Sukamenanti, Kedaton menuju Jati Agung, Lampung Selatan. Di situlah awal mereka berkenalan.
\”Jadi kejadinnya bukan pas dia sebagai konsumen, tapi mereka kenalan minggu lalu, kemudian saling berkomunikasi. Saat kejadian korban diajak makan,\” terangnya.
Namun korban dibawa ke gudang bekas penggerusan gunung di dekat kediamanmya.
Di situlah korban dibekap dari belakang dan hendak diperkosa.
\”Teriakan korban didengar warga, dan ada anggota yang berpatroli. Pelaku mengaku khilaf,\” katanya. (Agis)