Bandar Lampung (Netizenku.com): Grup aplikasi pesan WhatsApp pada Minggu malam (2/0/2018) heboh.
Itu karena beredarnya pesan terusan informasi perseteruan antara Wakil Walikota (Wawali) Bandar Lampung Yusuf Kohar dengan Ketua DPRD setempat Wiyadi.
Dari informasi yang beredar, Yusuf Kohar menantang Wiyadi berkelahi. Namun Wiyadi tidak melayani tantangan itu.
Politisi PDIP itu bahkan mengaku takut hingga gemetar. Beberapa orang yang berada di lokasi lalu melerai.
Peristiwa itu terjadi di Kafe Hotel Amalia pada Sabtu malam (1/9/2018) sekira pukul 23.00 WIB.
Rencananya, Wiyadi akan melaporkan peristiwa itu ke Polda Lampung hari ini, Senin (3 /9/2018).
“Saya intinya akan lapor ke Polda Lampung karena merasa terancam. Malam itu, saat saya mau pulang, tiba-tiba Yusuf Kohar berdiri dari mejanya nyamperin saya. Dia ngajak saya berkelahi. Dia bilang, ’Kenapa DPRD buat-buat pansus hak angket? Sudah idealis benar apa kamu?’ Banyak saksi di lokasi kejadian,” tutur Wiyadi.
Pansus
Marahnya Yusuf Kohar diduga buntut dari dibentuknya panitia khusus (Pansus) hak angket oleh DPRD Bandar Lampung.
Pansus itu dibentuk menindaklanjuti kebijakan Yusuf Kohar saat menjabat pelaksana tugas (Plt) wali kota Bandar Lampung, yang dinilai menyalahi aturan.
Sementara, Yusuf Kohar membantah terlibat keributan dengan Wiyadi.
“Kata siapa? Tapi, kan gak ada gambarnya. Idak katek (bahasa daerah yang artinya tidak ada). Kamu kata siapa,” tukasnya.
Begitu juga saat disinggung apakah dia menantang Wiyadi berkelahi, Yusuf Kohar kembali membantah.
“Kata siapa? Kau tanya saja sama dia (Wiyadi) ya,” sergah politisi Partai Demokrat ini.
Kohar juga membantah saat ditanya soal adanya air yang tumpah di mejanya.
“Kata siapa? Tidak ada. Kau ngeliat tidak kejadiannya? Ada yang kena gocoh (bahasa daerah yang berarti tonjok) tidak? Kamu kan gak liat,” kilah Kohar. (dbs/lan)