Bandarlampung (Netizenku.com): Belum adanya kesesuaian harga antara pemilik tanah dengan PT. Harpindo Karisma terkait pelepasan tanah seluas 2 hektar di Kecamatan Pengubuan Lampung Tengah, membuat pekerjaan pengeboran Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkendala.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, SKK Migas, Pemerintah Provinsi Lampung, PT. Harpindo Karisma dan pejabat Kecamatan Pengubuan adakan rapat koordinasi di Ruang Abung, Balai Keratun, Selasa (24/4).
Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, Didik Satono Setiadi mengatakan, pembebasan tanah kita sudah melewati target yang ditetapakan. \”Kita sudah mulai prosesnya dari 2016. Dan sampai sekarang belum juga bisa dimulai pengeboran, masih juga terhambat dengan persoalan pembebasan tanah,\” paparnya.
Didik mengatakan, persoalan utama dari terhambatnya pembebasan tanah ini adalah ketidak tahuan masyarakat tentang peruntukan tanah nantinya. \”Pemilik tanah saat ini tidak tahu kalau nanti peruntukan tanah mereka untuk kepentingan masyarakat juga. Jika mereka paham tentang hal ini, pasti tidak akan berlangsung alot. Tapi kita tidak berhenti, akan terus kita sosialisasikan,\” tegasnya.
Sementara itu, Camat Way Pengubuan, Sahrif Anshory mengungkapkan, belum adanya kata sepakat persoalan harga disebabkan, pihak pemilik tanah merasa harga yang ditawarkan belum rasional. \”Jadi pemilik tanah merasa harga tanahnya masih jauh dari kata sesuai. Kalau cuma segitu, semua orang juga mau beli tanah saya,\” ucap Camat Pengubuan meniru kalimat pemilik tanah.
Disinggung soal ada pemberitaan bahwa pemilik tanah menginginkan saham, Sahrif menegaskan itu tidak terjadi. \”Pemilik tanah tidak pernah meminta saham. Dia hanya meminta harga yang sesuai, ini juga masih terus di negosiasikan. Bahkan Pak Bupati juga ikut turun,\” tegasnya. (Aby)