Bandarlampung (Netizenku.com): Memasuki awal tahun 2022, rupanya harga minyak goreng di pasaran masih tinggi. Hingga kini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung masih menunggu Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI terkait distribusi minyak goreng kemasan dengan harga Rp14 ribu/liter untuk masyarakat.
Berdasarkan data, yang dihimpun dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) di Provinsi Lampung pada Minggu (9/1), harga minyak goreng curah masih bertahan di angka Rp19.700/Kg, dan harga minyak goreng kemasan bermerek Rp19.650/Kg.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Lampung, Muhammad Zimmi Skil, mengatakan bahwa pelaksanaan operasi minyak murah termin kedua tahun 2022 masih menunggu arahan pusat untuk besaran kuota minyak goreng yang akan dijual dengan harga Rp14 ribu/liter.
“Kami sedang menunggu arahan dari Kemendag mengenai minyak goreng,” ujar dia saat dimintai keterangan pada Minggu (9/1).
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung gelar operasi pasar di Pasar Perumnas Way Halim pada Selasa (14/12/2021). Pada kesempatan itu, pemprov menjual minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Berbarengan, operasi pasar minyak goreng juga dilaksanakan di beberapa tempat, yakni Pasar Way Halim, Pasar Rebo, Pasar Kangkung dan Pasir Gintung serta di gerai-gerai Alfamart dan Indomaret di 15 kabupaten/kota se-Lampung.
“Setiap pembelian dibatasi maksimal 2 liter minyak goreng per orangnya. Kita jual Rp14 ribu dari harga saat ini Rp19 ribu,” ujar Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kusniardi. Diketahui, Lampung mendapatkan kuota 43 ribu liter minyak goreng untuk tahap awal ini.
Ia menjelaskan, mahalnya minyak goreng saat ini lantaran harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia meningkat karena masalah pandemi covid-19 dan produksi menurun dan lainnya.
“Upaya pemerintah atas kenaikan ini dengan menggelar operasi minyak goreng, guna mengembalikan harga seperti semula. Apa lagi, menjelang nataru dimana biasanya harga sembako meningkat. Mudah-mudahan ini dapat membantu masyarakat,” ungkap dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Elvira Umihani, mengatakan bahwa operasi minyak tersebut bekerjasama dengan PT. Tunas Baru Lampung, dan Kementerian Perdagangan.
“Kegiatan ini kita laksanakan sampai stok 43 ribu liter minyak goreng itu habis. Hampir semua bahan pokok naik, jadi ada operasi ini sangat membantu rakyat kecil seperti kita, tapi kalau bisa dilaksanakan seminggu sekali. Kita harapkan juga bukan hanya minyak goreng, tapi beras, cabai, telur dan bahan pokok lainnya,” pungkasnya.(Agis)