Tanggamus (Netizenku.com): Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memberikan apresiasi kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi atas prakarsanya melakukan gerakan tanam kedelai bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, serta institusi pendidikan IPB dan Unila.
Gerakan tanam kedelai tersebut bertitik lokasi di Pekon Banjarmasin, Kecamatan Bulok, Tanggamus, Jum’at (2/6).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kondisi global yang tidak menentu saat ini.
“Kami ini jarang bisa ketemu. Pak Sudin sering bepergian. Dengan Menteri Perdagangan, ini janjian keempat, baru bisa sama-sama hari ini,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pekon Banjarmasin.
Menurutnya bidang pertanian merupakan salah satu kebutuhan bangsa. Apalagi saat ini dunia sedang menghadapi turbulence, perubahan iklim, dan likuidasi, sehingga salah satu upaya antisipasinya melalui wilayah pertanian.
“Besok, pertanian akan menjadi jawaban dari masalah bangsa ini. Pertanian akan semakin diperlukan. Oleh karena itu, saya sangat menghargai pertemuan ini. Saya tidak ingin kegiatan ini sia-sia,” kata dia.
Di tempat yang sama, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengaku khawatir mengenai permasalahan impor kedelai yang tinggi di Indonesia.
“Tempe merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia, tapi produksi kedelai masih impor. Lampung hanya bisa menyiapkan 5000 ton dari sekian ratus ribu ton kebutuhan pertahun,” ungkap Gubernur Lampung.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Arinal Djunaidi menginisiasi agar Lampung menjadi salah satu unit percontohan dalam peningkatan produksi kedelai di Indonesia.
“Kehadiran Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Rektor IPB, dan Rektor Unila ini menjadi solusi untuk menumbuhkembangkan Lampung sebagai produsen kedelai dimasa yang akan datang,” tandasnya. (Luki)