Metro (Netizenku.;com): Kabar mengejutkan muncul dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Metro, Anna Morinda mengundurkan diri usai mengantarkan pasangan Wahdi-Qomaru Zaman mendaftar menjadi Bakal Calon Kepala Daerah (Balonkada) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota setempat.
Pengunduran diri Anna dari partai yang membesarkan namanya tersebut diduga akibat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai yang dinilai tidak sejalan dengan ideologi perjuangan kader.
Dalam keterangan persnya, Anna Morinda mengaku telah menyelesaikan tugas terakhirnya untuk mengantarkan Paslon Balonkada yang diusung PDIP di Kota Metro.
“Hari ini dengan segala pertimbangan yang matang, saya Anna Morinda selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Metro menyatakan mundur dari jabatan dan keanggotaan saya di PDI Perjuangan,” kata dia dalam konferensi Pers yang berlangsung di Cafe Viral, Jalan Sukarno-Hatta, Kecamatan Metro Barat, Kamis (29/8).
Tokoh perempuan Kota Metro yang telah mengabdikan diri sebagai kader partai berlambang banteng sejak 17 tahun silam itu menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri.
“Saya bergabung menjadi kader PDIP sejak tahun 2007 dan ini adalah hari terakhir saya, artinya sudah 17 tahun saya bersama PDI Perjuangan berjuang memperjuangkan kepentingan rakyat. Saya berterimakasih kepada PDI Perjuangan dan ibu Megawati atas kesempatan dan pendidikan politik yang telah diberikan kepada saya,” jelasnya.
Mantan pimpinan DPRD Kota Metro tersebut juga mengaku telah tegak lurus dengan perintah partai hingga akhir dirinya memutuskan mundur dari keanggotaan PDI Perjuangan.
“Dengan segala kekurangan yang saya miliki, saya telah melaksanakan seluruh tugas dan tegak lurus dengan perintah partai. Hari ini adalah tugas terakhir saya untuk mengantarkan pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan, semua sudah saya lakukan. Tugas saya sudah selesai,” ucapnya.
Mantan aktivis tersebut juga mengutarakan alasannya mengundurkan diri dari PDIP lantaran tidak mau mencederai perjuangan partai yang telah belasan tahun membesarkan namanya.
“Terkait dengan Pilkada, saya sudah melaksanakan tugas sampai dengan mengantarkan pendaftaran ke KPU. Namun saya selalu ingat bahwa saya diajarkan oleh PDI Perjuangan untuk tidak menjadi orang yang munafik dalam politik atau berada pada dua kali,” tegasnya.
Dirinya menegaskan bahwa alasan utama yang memantapkan mundur adalah tidak bisa menerima penghianat ideologi partai.
“Saya tidak bisa menerima seorang pengkhianat ideologi yang berseragam PDI Perjuangan, sebagaimana Ibu Ketum menolak seseorang di DKI Jakarta. Saya menghormati keputusan DPP partai, maka saya lah yang harus pergi,” cetusnya.
Di akhir keterangannya, Anna Morinda mendoakan agar Megawati Soekarnoputri selalu sehat dan PDI Perjuangan dapat lebih menjadi partai yang dipercaya rakyat.
“Sekali lagi saya sampaikan terimakasih banyak kepada ibu Ketua umum dan PDI Perjuangan. Semoga ibu Ketum selalu sehat dan panjang umur, amin. Demikian yang dapat saya sampaikan, terimakasih seluruh kader PDI Perjuangan Kota Metro yang terus semangat dan terimakasih juga kepada masyarakat Kota Metro yang telah membersamai saya,” tandasnya.
Diketahui, Anna Morinda merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Metro yang telah tiga kali menjabat sebagai pimpinan DPRD di Kota setempat.
Anna Morinda mengawali karier politiknya di PDIP sejak tahun 2007 dan menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi. Selanjutnya, ia naik menjadi sekertaris Partai selama dua periode.
Kemudian kiprahnya meningkat menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan hingga saat ini. Dirinya juga pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Metro pada tahun 2009, dan menjadi Ketua DPRD Kota Metro pada tahun 2014 serta kembali menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Metro pada tahun 2019.
Dirinya juga tercatat sempat menjadi calon Walikota Metro dalam Pilkada tahun 2020. Serangkaian tugas dan perintah partai telah berhasil ia selesaikan, yang mana salah satunya adalah membangun kantor DPC pertama di Provinsi lampung yang memiliki SHM atas nama DPP PDI Perjuangan.
Selama menjabat ketua partai, tokoh perempuan di Metro itu juga berhasil memenangkan pemilihan legislatif tahun 2024 dan PDI Perjuangan sukses meraih 30 persen lebih suara dengan kursi legislatif terbanyak di Metro. (rival)