Pringsewu (Netizenku.com): Maraknya kasus kekerasan terhadap Perempuan dan anak selama ini selalu menjadi “objek” dari bentuk tindak kekerasan baik yang dilakukan secara verbal mapun holistik.
Tindak kekerasan ini disebabkan banyak faktor, diantaranya terjadi lantaran dipicu oleh faktor ekonomi keluarga. Lalu, apa pendapat Ketua LPA Kabupaten Pringsewu, Dr. Fauzi., M.Kom. Sekaligus Wakil Bupati Pringsewu soal perempuan dan anak?
Fauzi mengibaratkan, rusaknya sebuah negara lantaran rusaknya perempuan. Hal itu sebagaimana dalam pandangan Islam yang memposisikan perempuan dengan derajatnya yang tinggi.
\”Perempuan adalah tiang negara, jika perempuannya baik maka baiklah negaranya, dan jika perempuannya rusak, maka hancurlah negaranya. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika ibu mempersiapkan mereka dengan baik, maka dia telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat,\” ujarnya, Rabu (11/4).
Pun demikian halnya dengan anak. Baginya, anak sesuai dengan kodratnya merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang wajib dilindungi. \”Penghargaan terhadap anak ini bisa berupa penjagaan, pengasuhan, dan kasih sayang,\” ungkapnya.
Melihat kondisi di Kabupaten Pringsewu, lanjut Fauzi, faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak lebih dipicu oleh faktor ekonomi.
\”Banyak kekerasan yang terjadi di sini (Pringsewu-red), umumnya karena faktor ekonomi dan juga korban kekerasan yang enggan melapor, sehingga kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini seperti fenomena gunung es,\” paparnya.
Guna meminimalisir angka terjadinya “kekerasan” terhadap perempuan dan anak, kata Fauzi, maka pemerintah daerah juga harus meningkatkan penyuluhan dan pendampingan, dan juga dibuatlah regulasi yang mengaturnya hukuman setimpal bagi para pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak.
\”Kepada para korban kekerasan jangan takut untuk melaporkan keaparat terkait ataupun ke LPA. Tidak hanya korban yang bisa melapor, tapi siapapun yang mengetahui hal tersebut wajib mengadukan,\” imbaunya.
Fauzi menambahkan, perlindungan terhadap kaum perempuan bisa dilakukan seperti dengan melakukan pembaharuan hukum yang berpihak pada perempuan dan anak. “Termasuk juga, memberikan pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan,” ucapnya.
Di setiap acara, Fauzi juga selalu mengkampanyekan tolak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kepada anak-anak, ia mengajak untuk berani bercerita terhadap apa yang dia alami. \”Karena sekarang banyak juga kasus anak sebagai korban atau anak sebagai pelaku. Dan juga tugas ini buka hanya menjadi tugas pemkab, ataupun LPA saja, akan tetapi menjadi tugas kita bersama,\” jelasnya. (Darma)