Lampung (Netizenku.com): Calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung ekonomi neoliberalisme.
Prabowo mengatakan paham ekonomi yang dianut Indonesia lebih parah daripada neoliberalisme.
Hal itu disampaikan Prabowo saat bertemu dengan para milenial yang terdiri atas YouTuber dan Selebgram di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Saat itu Prabowo menjawab pertanyaan salah satu milenial, Natta Reza, soal banyaknya kelapa sawit dan tambang di Bangka Belitung yang dikuasai asing.
\”Saya mengatakan ekonomi ini bukan ekonomi neoliberal juga. Kalau neoliberal itu boleh bersaing. Kalau ini nggak boleh bersaing. Kalau kau nggak dekat dengan penguasa, kau nggak dapat apa-apa. Kau ceklah, kau anak-anak pintar,\” ujar Prabowo dalam video yang dipublikasikan Facebook Gerindra.
Tak hanya itu, di depan para anak muda tersebut, Prabowo juga menilai paham ekonomi yang dianut Indonesia bukanlah paham liberalisme.
Sebab, sistem perekonomian Indonesia yang dinilainya lebih memihak kepentingan asing itu, lebih daripada liberalisme maupun neoliberalisme.
\”Saya kira kita bukan liberal lagi. (Ekonomi) Kita mbahnya liberal. Mbah liberal pangkat 5. Makanya elite sangat benci sama Prabowo,\” katanya.
Prabowo juga menyebut persoalan kekayaan alam Indonesia yang dikuasai asing tak hanya terjadi di Bangka Belitung.
Padahal, sesuai dengan amanat Pasal UUD 1945, kekayaan alam haruslah dikuasai oleh negara.
\”Sekarang kita lengah. Kita tidak tahu kelapa sawit berapa yang dikirim luar negeri, batu bara berapa, kopi berapa. Kita tidak tahu. Kita terlalu santai,\” ujar Prabowo.
Persoalan paham neoliberalisme ini memang bukan yang pertama kalinya disinggung Prabowo dan koalisinya.
Dalam visi-misinya sebagai capres, eks Danjen Kopassus itu bahkan berfokus pada perbaikan ekonomi demi menghapus paham neoliberalisme yang dijalankan pemerintah saat ini.
Deretan anak muda yang hadir di antaranya Rachel Vennya, Dian Pelangi, Sarah Gibson, Caca Zeta, Febiola Novita, Alvin Faiz, hingga Natta Reza, dan Jenda Mclover. Mereka kompak mengenakan pakaian berwarna biru. (dtc/lan)