Bandarlampung (Netizenku): Ada banyak cara Allah untuk memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia hendaki, salah satu hidayah tersebut seperti yang diperoleh Mirda Khoirunnisa.
Perempuan yang kerap disapa Mirda ini menuturkan, hidayah berhijab sesungguhnya ia rasakan semenjak dirinya duduk di bangku kuliah. Dahulu, Mirda merupakan sosok perempuan yang enggan untuk berhijib. Ia beranggapan bahwa hijab itu ribet, apa lagi setelah melihat rekan-rekannya yang tak pernah konsisten dalam berhijab.
Namun, keadaan nyaris berbanding terbalik ketika perempuan 19 tahun ini masuk ke perguruan tinggi.
\”Pertama kali aku mengenal hijab saat aku mengikuti kegiatan Belajar Baca Quran (BBQ). Sebelum mengikuti kegiatan BBQ aku pun sempat diwawancarai tentang hijab.
Mereka bilang kenapa belum berhijab? Mendengar pertanyaan itu aku diam seribu bahasa, lidahku kelu dan tak mampu mengucapkan sepatah kata pun dan aku hanya bisa menangis,\” cerita Mirda, Senin (19/3).
Seminggu kemudian mahasiswi Poltekes Lampung ini, akhirnya memutuskan untuk berhijab. \”Dengan didekatnya teman-teman yang shalihah dan selalu mendapatkan ilmu agama, semakin membuatku dekat dengan Allah dan aku pun ingin memperbaiki diri dengan berhijab syar\’i,\” ucap Mirda.
Ketika memutuskan untuk hijrah, menurutnya tak begitu mulus. Mirda mengatakan jika Allah mengadirkan ujian kepadanya melalui rekan-rekannya yang terdahulu, meski tak berlangsung lama.
Sebab, setelah itu, Allah hadirkan nikmat yang tiada tara kepada mahasiswi Jurusan Analisis Kesehatan ini.
\”Nikmat Allah yang begitu luar biasa benar-benar aku rasakan setelah hijrah. Sekarang aku merasa lebih tenang, lebih terjaga dan aku pun sadar bahwa semua yang ada di dunia, termasuk diri ini pun milik Allah dan akan kembali kepada Allah,\” ungkap anak kedua dari empat bersaudara ini.
Semenjak memutuskan berhijab syar\’i, kata Mirda, pergaulan dengan lawan jenis pun mulai ia batasi dan mulai mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Subhanallah..Betapa bahagianya seseorang ketika mendapat hidayah dari yang Maha Kuasa. (Reni Puspitasari)