Pesawaran (Netizenku.com): Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran, membantah pernyataan pihak SDN 24 Sinar Harapan, Kecamatan Kedondong, yang menyatakan bahwa telah berulang kali mengajukan proposal prihal bantuan pembangunan RKB untuk ruang kelas 5 di sekolah tersebut yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, lantaran hanya dibangun dengan menggunakan kayu dan papan secara swadaya warga.
Bantahan ini dilontarkan Sekretaris Disdikbud Pesawaran, Yahtar, saat dirinya bersama Bidang Sapras meninjau langsung kondisi SDN 24 Sinar Harapan, Rabu (2/9).
\”Tentang proposal, itukan berdasarkan laporan kepala sekolah yang katanya sudah tiga kali mengajukan, buktinya tadi sudah saya tanyakan, mana bukti kalau sekolah ini telah mengusulkan, dan itu tidak bisa ditunjukkan pihak sekolah. Kalau cuma bicara gimana, kitakan butuh fakta, kalau memang katanya sudah tiga kali mana buktinya,\” sanggah Yahtar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diutarakan Yahtar di dalam persoalan ini pihak Disdikbud tidak bisa disalahkan.
\”Kalau memang proposal itu ada sampai ke pihak kita, artinya di sini pihak dinas yang salah karena permohonan mereka tidak kita akomodir. Tapi kalau katanya-katanya ya bagaimana, buktinya itu tidak sampai pada kami. Kita butuh bukti siapa yang membawanya, dan tahun berapa mengajukannya. Yang kita lihat di sini hanya ada bukti catatan saja dari buku agenda pihak sekolah,\” ucapnya.
Sedangkan mengenai kenapa sekolah ini tidak mendapatkan bantuan RKB dari anggran DAK jelas Yahtar lagi, itu lantaran ada kesalahan pada data dapodik yang diajukan.
\”Terkait kenapa sekolah ini tidak dapat bantuan dari DAK, ini ada kekeliruan di data dapodik, karena di sini kita tidak bisa berbohong, laporannya harus ril apa adanya yang terjadi di sekolah ini. Ditambah mungkin juga operatornya tidak update tentang data keberadaan sekolah ini. Karena jika sekolah ingin mendapatkan bantuan dari pusat, itu tingkat kerusakan harus di atas 60 persen,\” ungkapnya.
Maka dengan ini pihaknya berjanji, untuk ruang belajar yang saat ini masih terbuat dari papan tersebut, akan diprioritaskan pembangunannya pada tahun 2021 dengan menggunakan dana APBD.
\”Jadi saya jelaskan bahwa di tahun 2019 sudah diusulkan dan sudah masuk dibahas di komisi dan banang, tapi lantaran keterbatasan anggaran ditambah ada Covid-19 ini ada efisiensi anggaran di APBD dihilangkan.Tapi kita pastikan di tahun depan sekolah papan ini, akan kita bangun dengan menggunakan APBD, masukan program skala prioritas,\” janji Yahtar.
Sementara itu beda dengan pernyataan yang diungkapkan, Sahroni, Kepala SDN 24 Sinar Harapan, dirinya mengutarakan terkait pengajuan proposal bantuan tersebut sudah sering kali dilakukan, bahkan setiap tahun selama dirinya memimpin di sekolah tersebut.
\”Masalah proposal sebenarnya kami sudah lama mengajukan hampir setiap tahunnya. Terakhir saya menyerahkan itu baik untuk RKB dan lain sebagainya itu tanggal 4 bulan April 2019. Sedangkan katanya data dapodik yang dianggap salah itu saya rasa tidak, karena setelah ada imbauan ada kesalahan itu kerusakannya sudah kami perbaiki,\” tegasnya. (Soheh/leni)