Pesawaran (Netizenku.com): Diduga akibat korsleting listrik rumah induk dan dapur milik Litdri (90) Warga RT II Dusun Sido Asri, Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, ludes dilalap si jago merah. Akibat kejadian tersebut kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp30 juta.
Menurut keterangan Mulyono menantu korban, kejadian kebakaran yang menimpa mertuanya tersebut terjadi pada Selasa malam (18/7/2023) sekira pukul 12.00 WIB. Saat dirinya hendak menonton pertunjukan pagelaran wayang kulit di Desa Sungai Langka.
“Kejadiannya itu sekitar pukul 12.00 WIB, saat saya hendak nonton wayang kulit acara suroan di Desa Sungai Langka, malam itu diberitahu ponakan bahwa rumah mertuanya kebakaran, mendengar kejadian itu sontak saya langsung balik kanan mengurungkan niat untuk nonton wayang kulit tersebut,” kata Mulyono, Rabu (19/7/2023).
Sesampainya di rumah mertuanya, jelas Mulyono, api sudah membesar membumbung tinggi menjalar nyaris menghabiskan rumah induk yang terbuat dari papan dan geribik tersebut.
“Dengan alat seadaannya dibantu warga dirinya mencoba memadamkan api tersebut. Namun lantaran sulitnya air dan telatnya pemadam kebakaran datang, rumah yang hanya terbuat dari papan dan geribik itu tak menunggu waktu lama langsung abruk rata dengan tanah dilalap api,” jelasnya.
Dirinya menduga kebakaran tersebut dipicu karena adanya korsleting listrik yang ada di rumah mertuanya itu.
“Saat kejadian kebakaran itu, di rumah tersebut ada empat orang yang sedang tidur. Pak Lidri dan ke 3 cucunya, ketahuan kejadian kebakarannya saat salah satu cucu mertua saya yang bernama Rasid mendengar ada suara kretek-kretek di lokasi rumah induk di belakang. Saat pintu dibuka dia terkejut melihat api sudah menjalar di seluruh rumah induk. Dengan spontan Rasid pun berteriak minta tolong ke warga dan dengan spontan warga pun langsung keluar rumah berhamburan mencoba membantu memadamkan api tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut Mulyono mengungkapkan akibat kejadian kebakaran yang menimpa mertuanya ini ditaksir mengalami kerugian materi sekitar Rp30 juta.
“Alhamdulilah dari kejadian kebakaran ini paginya warga sekitar langsung membantu kami membersihkan puing-puing sisa kebakaran, dan mereka para warga bergotong-royong secara bersama membantu memperbaiki rumah mertua saya itu,” ujarnya.
Dari kejadian ini Mulyono mengutarakan belum ada bantuan dari pihak mana pun, baru hanya sebatas pendataan dari pihak desa dan Damkar.
“Kalau bantuan belum ada baru sebatas pendataan saja,” ungkapnya.
Sementara itu Yanto selaku tokoh masyarakat setempat berharap dengan adanya kejadian ini ada bantuan materi dari pihak-pihak terkait.
“Harapan kita bersama kejadian musibah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar selalu waspada terhadap listrik, dan saya berharap paling tidak ada bantuan secara materi untuk korban kebakaran ini,” harapnya. (Soheh/Len)