Bandarlampung (Netizenku.com): Debat Pilgub Lampung soal infrastruktur dan ekonomi pada Minggu (13/10/204) di Hotel Novotel Bandarlampung nyaris tanpa perdebatan. Kedua paslon lebih banyak membangun narasi yang sudah sering disampaikan dalam berbagai pidato-pidato sebelumnya. Ajang debat mirip Focus Group Discussion (FGD).
Paslon penantang nomor urut 02, Mirza-Jihan, yang diharapkan bisa menyampaikan gagasan kritis terbarukan, malah terkesan seperti petahana.
Sebaliknya, paslon nomor urut 01, Arinal-Sutono, justru progresif menyampaikan permasalahan yang dihadapi Provinsi Lampung dengan menyebut bahwa permasalahan tersebut sudah terjadi selama puluhan tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, debat Pilgub Lampung mengesankan dua paslon seperti ngobrol-ngorol belaka. Tak ada serangan atau kritik tajam untuk bisa didiskusikan selanjutnya oleh masyarakat luas.
Sejak awal acara debat, Arinal terang-terangan menyatakan tidak ada perbedaan pandangan antara paslon 01 dan 02.
“Tidak ada perbedaan pandangan untuk kita ke depan mencari pemimpin yang bisa membawa Lampung menjadi maju menjadi makmur lestari dan berkeadaban,” katanya.
Pada segmen pertama terkait visi misi, paslon 01 memulai dengan menjelaskan soal potensi kehutanan yang diklaim masih dalam kondisi baik.
Arinal juga memanfaatkan segmen ini dengan mengeksplorasi keberhasilannya menjadikan Provinsi Lampung sebagai penghasil pangan terbesar nomor 5 di Indonesia dan menjadi daerah penyangga pangan bagi Jakarta dan Bangka Belitung.
Pada segmen ini, Arinal bersama Sutono dengan lugas menyampaikan komitmennya untuk terus memperbaiki kualitas infrastruktur jalan dan transportasi.
“Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa investor untuk mewujudkan transportasi kereta api mulai dari Bakauheni sampai ke Palembang,” katanya.
Sementara Paslon 02, Mirza, menyampaikan soal visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan olej Presiden Jokowi.
Menurutnya Visi Indonesia Emas 2045 yang dicita-citakan dapat memberikan kesejahteraan masyarakat di semua bidang dan dipastikan akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Visi Indonesia Emas 2045 akan menjadi pondasi kokoh pada kepemimpinan Prabowo. Dan Lampung dipastikan menjadi bagian dari pondasi kemajuan Indonesia. Kita akan berkolaborasi secara optimal dengan pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk dengan aparatur-aparatur di seluruh penjuru desa,” urai Mirza.
Ke depan, lanjut Mirza, pendapatan petani, peternak, nelayan dan buruh harus meningkat. “Kita ingin ada lompatan dan pemerataan di segala bidang bukan hanya di daerah perkotaan tapi juga di pedesaan,” katanya.
Mirza dan Jihan juga menyampaikan keinginannya memajukan pendidikan yang berkualitas yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Lampung tanpa terkecuali termasuk kelompok disabilitas. (iwa)