Pesawaran (Netizenku.com): Ketua Bawaslu Pesawaran, Ryan Arnando, mengungkapkan berkas laporan terkait netralitas Aznan selaku ASN yang diduga menjadi sutradara kampanyekan petahana di perhelatan Pilkada Pesawaran 2020 dinyatakan lengkap, dan telah dilimpahkan ke pihak Gakkumdu untuk dilakukan proses lebih lanjut.
\”Kasus video viral netralitas ASN, Kabid Diskop dan UKM Pesawaran (Aznan,red), Selasa (3/11) sudah diregistrasi dan sudah masuk pembahasan pertama di Gakkumdu, dan hari ini (kemarin) Gakkumdu melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait netralitas ASN tersebut,\” ungkap Ryan, Rabu (4/11).
Ryan menambahkan, terkait penanganan kasus juga pemanggilan terlapor dalam hal ini Aznan dikatakannya Gakkumdu memiliki waktu 3+2 hari setelah diregistrasinya laporan kasus video viral yang melibatkan ASN tersebut .
\”Kemungkinan besok (hari ini) Aznan dipanggil, sebab limit waktunya pemeriksaan kasus ini hingga Minggu (8/11) ke depan, dan dari itu apakah kasus ASN ini masuk ke ranah pidana ataukah tidak, itu bergantung dari hasil proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Gakkumdu nantinya,\” katanya.
Kemudian disoal lebih lanjut kemungkinan apakah kasus netralitas ASN ini juga bakal mengarah kepada paslon 02 Dendi-Marzuki seperti bagaimana yang ada di video viral itu.
\”Nanti kita lihat dari keterangan terlapor dan hasil pemeriksaan Gakkumdu, faktanya seperti apa, kalau memang ada mengarah ke sana ya akan kita tindak lanjuti, untuk saat ini yang dikedepankan penanganan tindak pidana ASNnya dulu, baru setelah itu terkait netralitas ASNnya akan dilanjutkan ke komisi ASN,\” ujarnya.
Terpisah, Ali Mutholib selaku Koordinator Gakkumdu Pesawaran, menyatakan untuk sementara ini Aznan, disangkakan pelanggaran UU pemilihan No 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No 1 tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No 1 tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.
\”Yang bersangkutan (Aznan-red) akan disangkakan dengan Pasal 188 junto 71, dengan sanksi pidana penjara paling singkat 1 bulan dan paling lama 6 bulan. Dan atau denda paling sedikit 600 ribu atau paling banyak 6 juta,\” paparnya.
Mengenai pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan Aznan, Tholib menjelaskan nantinya akan turut disangkakan sejalan dengan pasal pidana Pemilu yang sedang dalam pembahasan.
\”Pasal pidana Pemilu sedang dalam pembahasan, hari ini kita dalam proses pemanggilan saksi-saksi. Untuk besok (hari ini) kita agendakan pemanggilan terlapor (Aznan-red), untuk kasus pelanggaran netralitas ASN otomatis terjerat apa bila terbukti bersalah,\” tutupnya. (Soheh/len)