Banner Caleg Bikin Maleg

Hendri Setiadi

Rabu, 29 November 2023 - 11:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar hanya ilustrasi.

Gambar hanya ilustrasi.

Bandarlampung (Netizenku.com): Aku kasihan dengan mataku belakangan ini. Saban hari mesti melihat banner-banner “sampah” yang berserakan. Sialnya, siksaan itu sudah dimulai semenjak aku melangkah ke luar rumah. Dasar calon legislatif (caleg) keblinger. Buang “sampah” di sembarang tempat.

Bagiku banner-banner para caleg itu layak disebut sampah. Sebab keberadaannya sudah mengotori pemandangan. Ruas jalan di dekat rumahku, contohnya. Sebulan terakhir mendadak banner-banner sosialisasi para caleg nangkring di tiang listrik dan tembok pagar milik warga.

Tak pelak, suka tak suka, aku acapkali melihatnya. Padahal aku sudah mewanti-wanti untuk tak menengok ke arah banner-banner itu berada. Tapi dasar reflek, tetap saja sesekali aku kecolongan. Bola mataku nyelonong melirik ke arah sampah bertengger. Ish, tak sudi!

Siksaan ini terus berlangsung seiring makin jauh aku menyusuri jalan. Banner-banner sampah para caleg makin sering terlihat. Karena jalur jalan itu merupakan rute yang kerapkali kulalui, lama kelamaan aku jadi hafal juga dengan materi sampah yang tertera pada banner sampah itu.

Baca Juga  Sayonara

Kusebut sebagai materi sampah lantaran selain menyematkan foto diri si caleg, tidak sedikit pula yang dibubuhi embel-embel tagline norak!

Bagaimana tidak, isinya cuma “menepuk dada sendiri”. Semata membangga-banggakan diri sendiri. Tak ubah air laut asin sendiri. Semua melulu tentang gue!

Sebagai contoh, ada banner menampilkan foto si caleg yang sedang nyengir. Lalu ada sebait tagline yang kelewat pede (percaya diri). Si caleg mengklaim dirinya muda. Ulala, apa karena anak muda pada pemilu mendatang jumlahnya jumbo. Sehingga lumbung suara ini perlu dibidik dengan bilang gue juga muda. So, kenapa emang kalau muda?!

Lalu ada juga banner sampah lainnya. Sama seperti banner pada umumnya. Selalu menampilkan foto diri yang mungkin dianggap si caleg sebagai foto terbaiknya. Sedangkan bagi publik yang melihatnya belum tentu berpandangan demikian. Tapi sialnya kita seperti dipaksa untuk tetap melihatnya.

Baca Juga  Arinal-Sutono is Back

Di banner itu juga ada tagline. Si caleg mengklaim dirinya amanah. Alamak, entah atas pertimbangan apa pula sampai berani-beraninya dia mengaku amanah. Terus, publik yang kadung melihatnya mesti mempercayai klaim sepihak di banner itu? Hmm…tak semudah itu Ferguso! sebab publik bukan kerbau yang (seenaknya bisa) dicocok hidungnya.

Yang tak kalah bikin aku geleng-geleng kepala adalah ketika ada banner caleg lain yang mengaku dirinya cerdas. Iya, dia tulis secara jelas kata cerdas di sana. Aku sampai mengernyitkan dahi untuk coba menyelami alam pikir seperti apa yang sedang menggelayut di benak si caleg, saat memutuskan mencantumkan kata cerdas di bannernya.

“Terus gue mesti percaya kalau elu cerdas?!” batinku menggerundel. Kalaulah benar nyatanya si caleg cerdas, itu pun mesti diperjelas. Cerdas dalam hal apa?

Baca Juga  Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung

Benar, parlemen memang berasal dari kata “parle” yang artinya berbicara atau bersuara. Maksudnya, sebagai wakil rakyat berkewajiban menyuarakan kepentingan konstituen.

Tapi kalau sebatas jago bersilat lidah tanpa tindakan konkrit alias NATO (no action talk only) ya buat apa, Bajigur. Lagi pula mengaku cerdas kok pola sosialisasinya masih pakai cara konvensional. Jadul. Berpotensi tidak ramah lingkungan.

Banner sampah berikutnya yang kuingat ialah sebuah banner yang mencantumkan kalimat “siap jungkir balik untuk rakyat”. Ampun DiJe. Jungkir balik macam apa? koprol, maksudnya. Itu mau main sirkus atau jadi anggota dewan. Atau tuh caleg mau bilang dia siap berkorban untuk rakyat?

Bagus kalau memang itu tujuannya. Tapi pengalaman membuktikan, banyak wakil rakyat yang sebelum berkantor di Rumah Rakyat juga koar-koar serupa itu. Tapi setelah nangkring di kursi dewan, tabiatnya malah sering banget mengorbankan kepentingan rakyat. Janji sampah! (Hendri Std)

Berita Terkait

Prabowo = Arinal?
Arinal Menolak Jadi Raja Tega
Arinal-Sutono is Back
Arinal Memang “Bejo”?
“Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”
Jangan Ya Dek, Ya!!!
Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin
Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 22:59 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 20 November 2024

Minggu, 17 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 18 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Jumat, 15 November 2024

Selasa, 12 November 2024 - 23:01 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 13 November 2024

Rabu, 6 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Kamis, 7 November 2024

Selasa, 5 November 2024 - 23:10 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 6 November 2024

Minggu, 3 November 2024 - 23:00 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 4 November 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 30 Oktober 2024

Berita Terbaru

Bandarlampung

Teguh Endaryanto Nakhodai PERHEPI Bandar Lampung

Kamis, 21 Nov 2024 - 16:45 WIB

Tanggamus

Kejari Tanggamus Musnahkan Barang Bukti yang Telah Inkracht

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:41 WIB

Tulang Bawang Barat

Jelang Pemilihan, Pendukung NoNa Makin Solid dan Optimis Menang

Kamis, 21 Nov 2024 - 11:44 WIB