Liwa (Netizenku.com): Lampung Barat merupakan produsen kopi terbesar di Lampung, bahkan masyarakatnya yang hidup dari kopi mencapai 86,54 persen.
Pemkab setempat tidak mau petani kopi hanya mengandalkan penjualan buah pada saat panen saja.
Untuk mencapai niat tersebut, Pemkab Lampung Barat, menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang membangun ekonomi kreatif berbasis komoditi kopi, yang dipusatkan di aula Kagungan kantor bupati, Selasa (27/11).
Wakil Bupati Lampung Barat, Mad Hasnurin, yang membuka secara langsung berharap, petani kopi dan masyarakat tidak hanya tergantung dengan hasil panen, tetapi berkreasi untuk menciptakan turunannya yang bernilai ekonomis.
\”FGD ini diharapkan akan melahirkan pribadi dan kelompok masyarakat yang mampu menciptakan berbagai turunan dari komoditas kopi, sehingga petani dan masyarakat tidak hanya tergantung dari hasil panen yang hanya satu tahun sekali,\” harap wakil bupati.
Mad Hasnurin, berharap di Lampung Barat akan tumbuh UKM dan IKM dan BUMPekon, sehingga kedepan pemasaran kopi tidak tergantung dengan tengkulak, tetapi bisa dilakukan langsung oleh masyarakat termasuk petani kopi.
\”UKM dan IKM serta BUMPekon, harus mampu menyerap buah kopi hasil panen petani, sehingga kedepan, tidak menutup kemungkinan UKM dan IKM serta BUMPekon yang dikelola oleh petani langsung, bisa menembus pasar ekspor secara langsung,\” harap wakil bupati.
Dihadapan peserta dari unsur OPD, petani kopi, pelaku usaha kopi, BUMPekon, dan peratin, bupati juga memaparkan citarasa kopi robusta Liwa (Korolla) tidak kalah dari daerah lain, terbukti dengan banyaknya prestasi yang telah diraih, hingga tingkat nasional.
\”Korolla Tahun 2018 meraih penghargaan browse gourmet olah kopi, juara III dalam kompetisi kopi speciality Indonesia, jadi secara nasional citarasa kopi Lampung Barat sudah diakui,\” jelas Mad Hasnurin.
Sementara Ketua Panitia FGD Tri Umaryani, yang juga Kadis Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat mengatakan, untuk pemateri kegiatan tersebut pihaknya mengundang M. Laba Sudarno dari Balitri, Handoko Hendroyono yang merupakan Founder Viva Barista dan Filosopi Kopi, Andika Yuwono dan Mia Laksmi Handayani Instruktur Coffelab 5758 Bandung, sebagai narasumber.
\”Semua narasumber yang kita hadirkan merupakan orang-orang yang berkompeten dibidangnya, dengan harapan setelah mengikuti FGD akan membangkitkan kreativitas masyarakat dalam meningkatkan nilai tambah kopi,\” kata Tri Umaryani. (iwan)