Lampung Timur (Netizenku.com): Sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Lampung, dan masyarakat, kembali membuahkan hasil nyata dan berkelanjutan. Salah satu sinergi ini ada di Desa Giri Mulyo. Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS) bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPH) Gunung Balak Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, mendampingi masyarakat Giri Mulyo dalam penanaman tanaman alpukat siger dalam progam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) sejak tahun 2020.
Keunggulan Alpukat Siger prgram RHL ini adalah, ukurannya besar, genjah (cepat berbuah), rasanya enak, bijinya kecil, serta bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah.
Mengapresiasi sinergi ini, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun menyambangi Desa Giri Mulyo, Rabu (6/9/2023). Gubernur mendatangi beberapa titik lokasi penanaman alpukat, berdialog dengan warga, dan memanen alpukat siger di salah satu pekarangan warga.
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal menyampaikan bahwa pada Bulan Agustus lalu dirinya melakukan panen kelengkeng di Desa Gedung Dalem, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur.
“Ini suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa saya bisa panen dua kali di Lampung Timur. Setelah panen kelengkeng Agustus lalu, hari ini saya bisa panen alpukat di Giri Mulyo. Saya menyampaikan penghargaan kepada bapak-bapak yang giat menanam di desanya. Sebagai bentuk apresiasi, saya akan memberi bantuan sumur bor,” ujarnya.
Dilanjutkannya, kalau Bupati Lampung Timur beri bantuan dua sumur bor, ia akan memberi tiga.
“Atau saya akan beri lima sumur bor, tapi pak bupati bagusin jalan menuju Desa Giri Mulyo,” Gubernur Arinal berseloroh, yang disambut dengan tepuk tangan dan tawa masyarakat.
Arinal menuturkan, tugasnya dalam mencukupi produksi padi sudah ringan. Untuk itu, ia pun melihat potensi dari tanaman yang bersifat pohon.
“Selain alpukat, coba tanam jengkol di wilayah tertenu. BPDAS tolong bantu sediakan bibit jengkol, matoa, dan lainnya,” Arinal meminta.
Lebih lanjut, Gubernur menginginkan agar ada nilai lebih dari produksi alpukat ini.
“Kalau ada manfaat lain dari alpukat yang belum bisa digunakan, Dinas Perindustrian dan Dinas Pertanian tolong bantu. Sehingga yang dijual untuk konsumi laku, dan yang tidak terjual bisa tetap laku. Misal untuk bahan kosmetik dan lainnya. Tapi tetap pikirkan jumlah produksinya, agar bisa memenuhi permintaan. Ini sebuah keberhasilan dalam merehabilitasi kawasan hutan. Fungsi hutannya dapat, nilai ekonominya ada, sehingga masyarakat sejahtera,” tutur Arinal.
Dalam dialog yang dilakukan sebelum melakukan panen, terungkap bahwa masyarakat sangat bersyukur bisa memanfaatkan hutan lindung milik negara yang ada di Desa Girimulyo.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gapoktan Agro Mulyo Lestari, Asmawi. Bahkan dirinya mengaku sangat senang Gubernur Lampung mau datang secara langsung ke Desa Girimulyo.
“Belum ada Gubernur Lampung yang masuk ke Desa Giri Mulyo. Sejak saya tinggal di sini dari tahun 1986 belum ada gubernur masuk ke desa kami. Terima kasih gubernur sudah mengunjungi kami. Kami juga bersyukur bisa mengelola hutan lindung dengan sistem perhutanan sosial. Kami tidak perlu memiliki lahan, tapi bisa menikmati hasil dari tanaman yang kami tanam. Fungsi hutan bisa kembali bagus, dan kami bisa sejahtera,” kata Asmawi.
Ia menerangkan, masyarakat sudah menanam di area seluas 345 hektar dari tahun 2020 sampai tahun 2022. Lalu diikuti oleh masyarakat hingga luas tanamnya bertambah. Dan setiap satu hektar ada 400 batang.
“Untuk saat ini produksinya sudah sekitar 1300 ton pertahun. Misal harga 15ribu saja, sudah menyumbang perputaran uang 19 miliar lebih di Giri Mulyo. Mohon doanya, nanti di tahun 2025 kami bisa panen dengan totalnya sekitar 3450 ton,” tutup Asmawi.
Turut hadir dalam acara panen alpukat siger ini antara lain, Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung, Budiono. (Leni)