Metro (Netizenku): Puluhan wartawan dari berbagai media yang bertugas di Kota Metro turun ke jalan.
Mereka bukan hendak aksi massa atas tindak kesewenangan terhadap pers. Sebaliknya, para insan pers ini, justru menggelar aksi solidaritas untuk membantu meringankan beban biaya operasi Muzammil Wafiq. Bocah berusia 17 bulan, asal Metro Utara itu, mengidap Ambigous Genitalia atau kelamin ganda.
Meski cuaca mendung bahkan mulai gerimis, namun tidak menyurutkan niatan para awak media untuk menggalang dana bantuan dari warga. Penggalangan dana dilakukan pada dua titik, yakni di lampu merah Taman Merdeka serta kantor Pemkot Metro.
Roni, mewakili para wartawan mengatakan, aksi tersebut berangkat dari hati nurani masing-masing pewarta yang bertugas di Bumi Sai Wawai. \”Semua murni atas rasa simpati dan ingin membantu meringankan beban penderita kelamin ganda. Mudah-mudahan ada manfaatnya,\” katanya, Senin (12/3).
Dia menambahkan, gerakan ini tidak membawa nama lembaga kewartawanan maupun media tertentu. \”Sekali lagi murni sikap solidaritas para jurnalis di Metro,\” ungkapnya, seraya menambahkan seluruh hasil yang diperoleh dari partisipasi publik akan disampaikan kepada keluarga Muzammil.
Sementara itu para dermawan menyambut baik atas inisiatif tersebut. \”Bagus ya, jadi peran wartawan bukan hanya menyajikan pemberitaan, tapi juga bisa berbuat. Dengan turun langsung seperti ini kami sangat apresiasi,\” ucap Imron, salah seorang ASN di lingkup Pemkot Metro.
Senada dengan Imron, hal serupa juga disampaikan Rianda Darma, pengendara asal Pesawaran yang sedang melintas di wilayah Metro. \”Mudah-mudahan ini dapat meringankan beban penderita dan keluarganya. Dan semoga juga penderita bisa cepat sembuh,\” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Muzammil diketahui memiliki kelamin ganda (kelamin lelaki dan perempuan) sejak masih dalam kandungan ibunya. Ketika itu usia kandungan ibunya memasuki 8 bulan. Saat di USG dokter menyatakan bayi dalam kandungan memiliki kelainan.
Hingga sekarang Muzammil masih memiliki kelamin ganda. Namun pihak keluarga terkendala dengan pembiayaan operasi yang besar. (Rivaldi)