Lampung Selatan (Netizenku.com): Mulai hari ini, PT ASDP Indonesia Ferry memberlakukan sistem pembayaran non tunai (Cashless) dalam pembelian tiket yakni menggunakan uang elektronik.
Sistem tersebut nantinya akan diterapkan di empat pelabuhan di Indonesia, yaitu Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk.
Adapun uang elektronik yang digunakan merupakan milik 4 bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yakni uang elektronik Brizzi milik BRI, Tap Cash milik BNI, E-Money milik Bank Mandiri, serta BLink milik Bank Tabungan Negara.
GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Anton Murdianto mengatakan, hari ini (Rabu) pihaknya telah melaunching sistem pembayaran nontunai seperti yang dipergunakan untuk pembayaran di jalan tol.
\”Ini kan tahap pertama, jadi sistem kerjanya sama dengan tol. Jadi pembayaran tunai diganti dengan nontunai. Prosenya tetap dibantu dengan petugas disetiap loket nontunai,\” kata Anton, Rabu (15/8).
Sementara ini, cashless sendiri baru diberlakukan untuk pembayaran tiket golongan 2, 3 dan 4 yaitu pejalan kaki, kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4 pribadi dan menargetkan 2019 sudah diberlakukan semua disetiap golongan.
\”Ini tahap pertama, untuk nanti ditahap ke 2 bulan Desember, semua itu sudah pakai sistem pembayaran nontunai. Alhamdulilah sejauh ini tidak ada kendala, ini saya sedang memantau dilapangan,\” lanjutnya.
Uang elektronik sendiri sudah terintegrasi dengan sistem yang digunakan di tol, namun bagi masyarakat yang belum memiliki uang elektronik, pihaknya menyediakan penjualan uang elektronik atau topup yang berada didekat loket penjualan tiket pelabuhan.
\”Untuk kartunya gratis, tapi saldonya minimal isi Rp20 ribu, tergantung kebijakan bank masing-masing. Kita ada bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN. Kita masih melakukan pembelajaran bagi saudara-saudara kita yang belum punya kartu untuk beli kartu,\” jelasnya.
Anton berharap, dengan penggunaan pembayaran nontunai ini, akan lebih memberikan pelayanan akan cepat, aman dan nyaman kepada masyarakat yang menggunakan jasa penyebrangan di Bakauheni.
\”Lalu sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi uang beredar untuk keamanan. Mohon dukungannya untuk mengedukasi masyarakat,\” pungkasnya.(eko)