Bandarlampung (Netizenku.com): Kasus aktif Covid-19 di Kota Bandarlampung mengalami peningkatan. Sejak 1 Januari-2 Februari 2022 total 130 kasus terkonfirmasi Covid-19.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung, Desti Mega Putri, menjelaskan peningkatan kasus aktif Covid-19 di kota setempat merupakan hasil testing dan tracing.
“Setelah kita inventarisir penyebabnya adalah pertama karena ada yang melakukan perjalanan ke luar kota,” ujar dia dalam konferensi pers bersama Tim Satgas dan Tim Yustisi Covid-19, Kamis (3/2).
Kedua, warga yang sakit mendatangi rumah sakit untuk berobat, dan sesuai SOP harus mengikuti rapid tes antigen.
“Hasilnya reaktif maka statusnya ditingkatkan menjadi tes PCR,” kata dia.
Ketiga, warga yang akan melakukan perjalanan dengan kesadaran sendiri melakukan tes PCR mandiri di klinik kesehatan.
“Sehingga ketika terkonfirmasi Covid-19 mereka menunda perjalanan,” ujar dia.
Dari hasil testing tersebut, lanjut Desti, puskesmas kemudian melakukan penelusuran atau tracing.
“Ketika ada satu warga yang terkonfirmasi Covid-19, puskesmas melakukan tracing. Kemudian hasil tracing kita testing dan rapid tes antigennya reaktif, kita tingkatkan menjadi PCR,” kata dia.
Desti menjelaskan dari 130 kasus tersebut, 75% pasien mengalami gejala ringan dan rata-rata sudah mendapatkan vaksin Covid-19, sehingga menjalani perawatan isolasi mandiri.
“Data vaksinasi dosis pertama kita sudah 97% sehingga dapat dipastikan seluruh masyarakat Bandarlampung sudah tervaksinasi sehinga imunitasnya sudah cukup baik,” ujar dia.
Selain meningkatkan testing dan tracing, Pemkot Bandarlampung juga menyiapkan ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di 13 rumah sakit rujukan Covid-19, baik rumah sakit swasta maupun pemerintah. Serta satu rumah sakit darurat Covid-19 di Universitas Lampung.
“BOR rumah sakit dari 774 tempat tidur, yang terpakai ada 32 tempat tidur atau sekitar 4% lebih. Tetapi dari catatan kami, yang warga Bandarlampung hanya 27 orang, sisanya 5 orang luar Bandarlampung,” tutup dia. (Josua)