Bandarlampung (Netizenku.com): Universitas Lampung (Unila) mulai mengembangkan prototipe atau purwarupa mobil listrik.
Mobil listrik yang dirakit di Laboratorium Teknik Mesin Unila oleh Tim Dosen dan Mahasiswa ini dilengkapi daya primer hingga 3 KWh.
Mobil listrik ini dapat menggerakkan beban hingga 1,5 ton. Baterai mobil dengan sekali cas dapat bertahan 2-3 jam dengan jarak tempuh 100 Km.
“Mobil listrik ini benar-benar produk Unila. Material yang digunakan untuk rangka dan bodi memanfaatkan serat bambu, sawit, dan ijuk. Sehingga mobil listrik ini mobil yang sustainable,” kata Rektor Unila Pof Karomani, Kamis (13/1).
“Mobil listrik ini juga memanfaatkan panel surya sebagai pemasok daya sekunder,” lanjut dia.
Prof Karomani mengatakan inovasi mobil listrik harus terus dikembangkan bukan hanya untuk Unila tetapi juga untuk bangsa.
“Saat ini seluruh dunia sedang menghadapi tantangan yang sangat nyata selain pandemi Covid-19, yaitu perubahan iklim,” ujar dia.
Laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebutkan bahwa manusia dan kehidupannya sangat berpengaruh pada tantangan pengendalian perubahan iklim tersebut.
“Saya yakin kita memahami bahwa climate change adalah tantangan peradaban ke depan. Climate change akan memberikan implikasi yang signifikan bagi manusia dan kemanusiaan. Apabila Bumi meningkat suhunya terus meningkat di atas 1,5ºC, implikasinya akan sangat luar biasa terhadap kehidupan umat manusia,” kata dia.
Kehadiran mobil listrik tersebut juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 yaitu produksi dan konsumsi yang berkelanjutan terutama untuk konsumsi energi, serta SDGs ke-13 tentang isu perubahan iklim.
“Universitas Lampung semakin memposisikan diri untuk terus konsisten dan berinovasi dalam pencapaian agenda global tersebut. Think Globally, Act Locally dalam pencapaian SDGs 2030,” tutup dia. (Josua)