Bandarlampung (Netizenku.com): Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengeluarkan Instruksi Wali Kota Bandarlampung Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kota Bandarlampung. Instruksi tersebut mulai berlaku sejak dikeluarkan pada Jumat (25/6) hingga waktu yang belum ditentukan.
Dalam instruksinya, Eva Dwiana mengatakan pelaksanaan kegiatan di pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan dilakukan dengan penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 secara lebih ketat.
“Jam operasional dimulai dari pukul 07.00-20.00 Wib dan pembatasan pengunjung 25% dari kapasitas,” kata Eva Dwiana seperti dikutip dari surat instruksi tersebut.
Untuk kegiatan makan dan minum di tempat umum seperti warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun di pusat perbelanjaan, makan/minum di tempat dibatasi 25% dari kapasitas dan buka pukul 07.00-20.00 Wib.
“Pelayanan makanan melalui pesan antar atau dibawa pulang tetap diizinkan sesuai jam operasional dan dapat beroperasi 24 jam,” ujar dia.
Pelaksanaan kegiatan ibadah di Kota Bandarlampung yang Zona Oranye penyebaran Covid-19 dilakukan sesuai pengaturan teknis Kementerian Agama.
Pun kegiatan belajar mengajar di seluruh jenjang satuan pendidikan, selain Zona Merah, dilaksanakan peraturan teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.
Sementara kegiatan di area publik seperti fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum dibuka dengan kapasitas maksimal 25% dan beroperasi pukul 07.00-20.00 Wib.
“Untuk kegiatan hajatan masyarakat paling banyak 25% dari kapasitas dan tidak ada hidangan makanan di tempat,” kata Eva Dwiana dalam instruksinya.
Penggunaan transportasi umum, baik online maupun konvensional, dapat beroperasi dengan memperhatikan pengaturan kapasitas, jam operasional, dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Eva Dwiana mengimbau masyarakat mengintensifkan disiplin protokol kesehatan di samping memperkuat kemampuan sistem dan manajemen tracing dan tracking serta perbaikan treatment dengan meningkatkan layanan fasilitas kesehatan seperti ruang ICU, ketersediaan tempat tidur dan tempat isolasi. (Josua)