Bandarlampung (Netizenku.com): Bagi SMA Negeri 9 Bandarlampung prestasi akademik adalah sesuatu yang biasa. Dengan mengusung tagline \’Tiada Hari Tanpa Prestasi\’ SMA Negeri 9 Bandarlampung berhasil menarik animo masyarakat untuk memercayakan pendidikan anak-anaknya di sekolah yang saat ini dipimpin Drs H Suharto Mpd.
Pria kelahiran Lampung Tengah, 54 tahun silam ini menjabat Kepala SMA Negeri 9 Bandarlampung sejak 2 Mei 2017.
Di bawah kepemimpinannya, Suharto berupaya memberikan sentuhan yang berbeda dalam membangun prestasi siswa dan sekolah sesuai visi misi SMA Negeri 9; terdepan dalam Imtak dan Iptek serta menjadikan masyarakat sekolah beriman dan bertaqwa dan berbudaya mutu serta lingkungan yang sehat.
\”Bahkan kalau bisa aktivitas sekolah mengarah ke semi pesantren,\” kata pria berkumis tersebut saat ditemui pada acara MKKS di Whiz Prime Hotel, Bandarlampung.
Ya, Suharto juga menjabat sebagai Ketua MKKS SMA Provinsi Lampung dan Ketua PGRI Provinsi Lampung Masa Bakti 2019-2024.
Dia menilai pembangunan karakter anak didik yang berakhlak dan berbudaya religius menjadi penting karena ketika orang memiliki karakter religius yang bagus maka semua persoalan akan clear.
\”Ada harapan di hari akhir nanti mendapatkan pahala dari Allah SWT dan tidak disuruh pun orang akan melakukan. Itu satu hal yang luar biasa,\” tegas dia.
Suharto menuturkan pada 2008 silam dirinya berhasil menjadi yang terbaik di tingkat nasional dengan meraih Juara I Lomba Kepala Sekolah Berprestasi.
Kemudian menjadi salah satu peserta Pelatihan Kepemimpinan Guru 30 Hari di Malaysia, serta Leadership Seminar di Afrika Selatan Tahun 2008.
Namun prestasi yang paling membanggakan dirinya adalah membangun Masjid Assyfa SMA Negeri 9 Bandarlampung.
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Assyfa dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo pada 10 Februari 2018 lalu.
Kala itu Suharto mengatakan orientasi pembangunan masjid adalah pendidikan karakter religius yang ditandai dengan sekolah memiliki tempat ibadah yang memadai.
\”Harus kami bangun dan selesaikan, tidak hanya fasilitas ibadahnya tapi betul-betul bagaimana sekolah, nantinya, kultur religius menjadi bagian penting dari proses lingkungan yang ada,\” kata mantan Kepala SMA Perintis 1 Bandarlampung ini.
Prestasi akademik terkait kemampuan intelektual membutuhkan strategi agar anak didik memiliki kemampuan akademik yang tinggi, daya kompetitif yang tinggi, dan mempunyai harapan yang tinggi.
\”Jadi nilai religius menguatkan prestasi-prestasi yang selama ini dicapai menjadi daya dorong agar prestasi yang dicapai dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT,\” ujar dia.
Sehingga anak didik, tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan SMA Negeri 9 yang multikultur memiliki semangat kebersamaan untuk mewujudkan tagline \’Tiada Hari Tanpa Prestasi\’.
\”Setiap orang berprestasi, paling tidak lebih dari dirinya. Karena yang paling berat itu adalah melawan dirinya sendiri. Sehingga SMA Negeri 9 Bandarlampung semakin diminati. Kenapa diminati? Karena ada prestasi di dalamnya,\” pungkas Suharto yang di 2010 pernah menjabat Kepala SMAN 7 Bandarlampung. (Josua)