Lampung Timur (Netizenku.com): Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhari, menyesalkan adanya pegawai Inspektorat Lampung Timur (Lamtim) yang terkena operasi tertangkap tangan (OTT) oleh Polda Lampung.
Terkait adanya OTT yang dilakukan oleh Polda Lampung terhadap oknum ASN di Inspektorat Lamtim, beserta beberapa pihak lain pada hari Sabtu kemarin tentunya kita sangat prihatin. Namun, dalam ini kita menghormati kinerja Polda Lampung yang telah melakukan OTT terhadap oknum-oknum tersebut,\” katanya.
Ia mendukung dan menyupport kinerja pihak kepolisian daerah Lampung, dan berharap agar penegak hukum bisa mengungkap secara tuntas, terkait perbuatan yang dilakukan oleh dua orang pegawai Inspektorat yang berinisial HS, HW dan beberapa orang lain yang telah diduga melakukan pemerasan terhadap kepala desa di Kecamatan Batanghari Nuban.
Masih dikatakannya, saat ini sudah ditangani Polda Lampung, dan harus tetap menghormati supremasi hukum dengan mengedepankan praduga tidak bersalah.
\”Yang jelas dalam hal ini saya tentunya memberikan support dan dukungan kepada pihak Polda Lampung, untuk bisa membuka secara tuntas. Kita berharap agar penegak hukum dapat mengungkap siapa tahu masih ada yang lain,\” ujarnya.
Dilanjutkannya, kalau memang ada oknum-oknum lain yang terlibat, maka harus dibuka secara tuntas, agar persoalan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari di Lamtim. Ia juga mengimbau kepada seluruh aparatur di lingkungannya untuk berhati-hati dan jangan coba-coba untuk melakukan tindak pidana, baik itu pemerasan, menjanjikan, atau menerima, karena itu adalah salah satu pelanggaran yang nantinya menjadi boomerang bagi diri sendiri.
Diketahui, Polda Lampung diduga melakukan OTT di Desa Cempaka Nuban, Kecamatan Batangharinuban, Lamtim pada hari Sabtu, 4 Juli 2020 kemarin. Informasi di lapangan OTT oleh Polda Lampung terhadap oknum ASN dari Inspektorat, kepala desa di Kecamatan Batanghari Nuban, dan salah satu oknum LSM. (Nainggolan/len)