Bandarlampung (Netizenku.com): Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR bersama 24 organisasi perempuan dan kepemudaan selenggarakan Hari Perempuan Internasional dengan tema “Sejauh Mana Agenda Politik Perempuan Menjadi Prioritas”, di Aula DPD KNPI Provinsi Lampung, Rabu (8/3).
Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR, Ana Yunita Pratiwi, mengatakan International Women’s Day tahun ini mengangkat tema “Embrace Equity” yang mengandung makna bahwa kita semua dapat menentang stereotipe gender, menentang diskriminasi, menarik perhatian pada bias, dan mengupayakan inklusi.
“Untuk itu, kita menyatukan lintas isu, jaringan politisi, anggota legislatif untuk bersama menolak stereotype, diskriminasi, dan mengupayakan inklusi. Dimomentum menyambut pemilu 2024 ke depan, kami akan mengkonsolidasikan suara kelompok perempuan dan minoritas untuk menjadi agenda politik perempuan dan menjadi perhatian bersama,” tuturnya sampaikan sambutan.
Kegiatan ini melibatkan penanggap dari anggota legislatif Jauharoh Haddad (Ketua Bapemperda Propinsi Lampung), Iqbal Ardiansyah (Ketua DPD KNPI Propinsi Lampung), Vony Reyneta (politisi perempuan), Handitya Narapati (politisi muda).
Jauharoh Haddad menjelaskan perjuangan untuk perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan di legislatif, “Kita perempuan yang harus menyuarakan, berdialog dengan Caleg lain agar usulan kita bisa diterima. Alhamdulillah di Provinsi Lampung kami memperjuangkan Perda No. 2 tahun 2021 tentang Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan di Propinsi Lampung,” kata dia.
Iqbal Ardiansyah, mengatakan siap membuka ruang pengaduan untuk pelaporan kekerasan yang dialami penyandang disabilitas, “KNPI siap membuka ruang pengaduan untuk korban kekerasan yang dialami disabilitas. Kita semua berpengaruh terhadap perempuan termasuk politik. Maka tugas kita harus selalu memberikan pemahaman/edukasi politik pada seluruh perempuan,” kata ketua KNPI Lampung itu.
Vony Reyneta mengatakan periode 2019-2024 anggota dewan perempuan terpilih di Provinsi Lampung belum mencapai 30%, maka diharapkan anggota dewan periode selanjutnya harus punya porsi lebih dan punya perspektif terhadap isu perempuan. “Mari dukung pemenuhan keterwakilan perempuan 30% di parlemen,” tutupnya.
Peringatan IWD 2023 ditutup dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh narasumber dan seluruh organisasi yang hadir sebagai komitmen bersama, yang mengangkat tiga isu mengakhiri Kekerasan Berbasis Gender (KBG), perubahan iklim yang berdampak pada kemiskinan dan kesehatan perempuan dan anak, serta pemenuhan kesehatan seksual dan reproduksi dan HIV/AIDS. (Luki)