Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) terus mematangkan program pembangunan kota di kawasan transmigrasi atau dikenal dengan Kota Timur Laut Lampung (KTTL) yang akan dipusatkan di wilayah Selatan meliputi 3 kecamatan di kabupaten setempat.
Program pembangunan kota di kawasan transmigrasi ini sejalan dengan keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), pembangunan strategis nasional, serta keberadaan gerbang-gerbang tol (exit tol) yang berada di wilayah kabupaten yakni gerbang tol Menggala, gerbang tol Lambu Kibang, dan gerbang tol Way Kenanga, serta memiliki jarak terdekat dengan gerbang tol Gunung Batin.
\”Kita akan merubah RPJMD 2017-2022, karena keberadaan tol sudah merubah semua ruang yang ada di kabupaten ini. Kemungkinan Tubaba sudah menjadi incaran investor baik pengusaha luar maupun dalam, melirik untuk berinvestasi di dunia pendidikan, kesehatan, produksi, dan lainnya,\” terang Umar Ahmad, SP kepada Netizenku.com usai mengikuti sidang paripurna di DPRD penyampaian 7 Rapeda, Selasa (19/11).
Terkait prioritas pembangunan yang terkoneksi dengan keberadaan tol terutama di bidang infrastruktur jalan wilayah gerbang-gerbang tol (exit tol) yang sebagian besar menjadi kewenangan Pemrov, Pemkab Tubaba akan berkoordinasi dengan Pemrov Lampung agar dapat memprioritas pembangunan di ruas-ruas jalan provinsi yang terkoneksi dengan pintu tol tersebut yakni gerbang tol Way Kenanga, di ruas Simpang Asahan-Mesuji, gerbang tol Lambu Kibang di ruas Simpang Randu-Tajab, gerbang tol Menggala, Penumangan di ruas Menggala-Panaragan-Tajab, dan gerbang tol Gunung Batin di ruas jalan Gunung Batin-Daya Murni-Kotabumi Lampung Utara.
\”Semua ruas itu kewenangan provinsi, dan pemkab sudah koordinasi dengan Pemprov Lampung jika perlu diperlebar ya diperlebar jika kapasitas perlu ditingkatkan ya ditingkatkan. Kami berharap Pemprov dapat memprioritaskan jalur-jalur keluar pintu tol tersebut sehingga dapat terhubung, sinkron dengan rencana pengembangan nasional, dan keberadaan tol dapat menghubungkan pusat produksi dan pariwisata khususnya di Tubaba,\” kata Umar.
Selain meminta Pemprov memprioritaskan ruas jalan provinsi jalur keluar pintu tol, pemkab Tubaba juga terus membangun konektivitas infrastruktur jalan dan jembatan ke pintu-pintu tol tersebut, sehingga dapat mempermudah masyarakat, investor, untuk berinvestasi dan berwisata di Kabupaten berjuluk Bumi Ragem Sai Mangi Wawai.
Sementara, saat ini Umar mengaku tengah fokus membangun wilayah Selatan kabupaten wilayah transmigrasi Way Abung yang meliputi kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Udik, dan Tumijajar dengan program kota di kawasan transmigrasi KTTL yang didukung dengan sarana pendidikan memadai, fasilitas kesehatan lengkap dan infrastruktur sarana dan prasarana yang mendukung.
\”Tahun depan kita akan menyusun perda kota di kawasan transmigrasi ini. Kita akan mempelajari hal-hal aspek teknis dan non teknis untuk pembentukan kotanya,\” ungkap bupati.
Orang nomor satu di Tubaba ini menambahkan, Pemkab telah membuka selebar-lebarnya bagi investor untuk berinvestasi bahkan Tubaba telah memiliki pintu tol-nya sehinga semua bisa cepat keluar masuk ke Tubaba.
\”Nah ini tinggal kita atur bagaimana regulasinya sehingga jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran. Peraturan yang dibuat bukan untuk mempersulit orang tetapi memang benar benar mengatur secara teknis sehingga nanti jangan sampai ada investasi yang merusak lingkungan dan lain sebagainya,\” jelas Umar.
Bahkan, lanjut Umar, testimoni yang muncul dari orang yang datang ke Tubaba bukan lantaran pembangunan infrastruktur, pembangunan pariwisata, tetapi kebaikan-kebaikan masyarakat Tubaba yang mengundang mereka hadir ke Tubaba.
\”Kita juga berkomitmen untuk menumbuhkan kebaikan-kebaikan ini di semua aspek di Tubaba,\” ungkap Umar kepada para anggota dewan saat memberikan tanggapan atas pandangan umum fraksi dalam rapat paripurna. (Arie)