Bandarlampung (Netizenku.com): SMK SMTI Bandarlampung bersama Tim Teaching factory-nya kembali berperan aktif dalam pengabdian masyarakat dengan menggelar tahap kedua pelatihan pembuatan produk homecare.
Setelah sukses melaksanakan tahap pertama di lokasi Teaching factory sekolah pada bulan Juni lalu, kali ini tim Teaching factory- SMK SMTI Bandarlampung yang diketuai Normawati, SPd., M.Kes. menyasar warga Desa Karang Anyar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari 4 s.d 6 juli 2023 di Balai Desa Karang Anyar itu diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada warga desa dalam membuat produk homecare sendiri, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian mereka.
Kepala Sekolah SMK SMTI Bandarlampung, Farid Hardiana, SE., M.Ak, mengatakan pelatihan pembuatan produk homecare ini merupakan langkah konkrit dalam memberdayakan masyarakat. Dalam pelatihan ini, warga Desa Karang Anyar akan diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat produk homecare secara mandiri, yang nantinya dapat di perjual belikan.
Farid juga menegaskan kesiapannya untuk memberikan fasilitas alat dan pengetahuan kepada warga yang berminat berwirausaha di bidang produk homecare.
“Kami berharap hasil produk homecare yang dihasilkan oleh warga Desa Karang Anyar dapat dihubungkan dengan kebutuhan industri di Lampung,” ujar Farid.
Di lokasi pelatihan, Kepala Desa Karang Anyar, Sumanto, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran SMK SMTI Bandarlampung dalam membantu masyarakat desa. Sumanto berencana untuk berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Karang Anyar guna mengembangkan produk homecare buatan desa.
“Kami sangat berterima kasih dan berharap setelah ini warga dapat meningkatkan perekonomiannya. Kami akan berkoordinasi dengan Bumdes Karang Anyar untuk mengoptimalkan pengembangan produk homecare buatan desa di wilayah ini,” ucap Sumanto.
Salah satu peserta pelatihan, Wina, mengungkapkan kegembiraannya atas digelarnya pelatihan pembuatan produk homecare di Desa Karang Anyar.
Ia mengikuti pelatihan ini dengan harapan untuk memperoleh pengetahuan dalam pembuatan sabun pencuci piring dan sabun pencuci pakaian.
“Tujuan utamanya mendapatkan ilmu terlebih dahulu, sementara keputusan untuk menjual produknya akan dipertimbangkan nanti,” tutupnya. (Luki)