Pringsewu (Netizenku.com): Dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus mengenalkan situs sejarah perjuangan KH.Ghalib sebagai destinasi wisata religi dan wisata sejarah di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Pringsewu DX Club (PDXC) menggelar kegiatan Indonesian Vacation On The Air (iVOTA) di komplek situs KH.Ghalib di Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (12/08).
Koordinator Pringsewu DX Club Aris Mulato (YC4XAM), kepada LPPL Radio Pringsewu FM mengatakan kegiatan iVOTA di komplek situs bersejarah KH.Ghalib Pringsewu merupakan kegiatan amatir radio secara outdoor yang merupakan agenda rutin PDXC-ORARI Lokal Pringsewu secara berkala.
Selain iVOTA, secara berkala PDXC juga mengadakan kegiatan iROTA (Indonesian Rivers On The Air), iBOTA (Indonesian Beaches On The Air), iLOTA (Indonesian Lake On The Air), iSOTA (Indonesian Summits On The Air) dan lainnya, yang pada dasarnya adalah untuk memperkenalkan destinasi wisata melalui radio amatir. Kegiatan iVOTA ini juga sebagai upaya untuk melatih keterampilan berkomunikasi dan teknik keradioan bagi anggota ORARI Lokal Pringsewu maupun lokal-lokal lainnya.
“Kegiatan iVOTA di komplek situs bersejarah KH.Ghalib Pringsewu ini juga digelar dalam rangka menyambut HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebab, Mbah Gholib ini selain merupakan tokoh ulama juga adalah seorang pahlawan dan pejuang kemerdekaan di Provinsi Lampung, ” katanya.
Sementara itu, ahli waris dan cucu KH.Ghalib yakni KH.Samsul Ma’arif yang menerima kehadiran tim PDXC menuturkan, KH.Ghalib merupakan santri dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH.Hasyim Asy’ari dan Syaikhona Kholil Bangkalan. KH.Ghalib lahir di Mojosantren, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1899 dari pasangan Kyai Rohani Bin Nursihan dan Ibu Muksiti. Sejak berumur tujuh tahun, KH.Ghalib diserahkan oleh ibunya kepada KH.Ali di kampungnya untuk belajar ilmu agama bersama KH.Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng, Jombang, dan juga sempat menjadi santri Syaikhona Kholil Bangkalan.
“KH.Ghalib merupakan tokoh ulama sekaligus pejuang kemerdekaan, yang dikenal sosok anti kolonial, mulai zaman Belanda hingga masa pendudukan Jepang. Pada masa revolusi ini, spirit jihad ditularkannya kepada para santrinya, termasuk mereka yang bergabung dalam Laskar Hizbullah dan Sabilillah yang terkenal gagah berani dalam berjuang melawan pendudukan Belanda dan Jepang, bukan hanya di wilayah Pringsewu atau Lampung, namun hingga luar Lampung,” tuturnya.
Situs bersejarah KH.Ghalib Pringsewu sendiri saat ini terdiri dari Komplek Masjid Jami KH.Ghalib, Rumah Peninggalan KH.Ghalib, Pesantren KH.Ghalib, Komplek Makam KH.Ghalib yang juga banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah baik Lampung maupun dari luar Lampung, serta peninggalan lainnya yang berada Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Secara terpisah, Ketua ORARI Lokal Pringsewu Dr.Fauzi sangat mendukung dan mengapresiasi digelarnya iVOTA di komplek situs bersejarah KH.Ghalib Pringsewu. iVOTA merupakan kegiatan positif sebagai wujud partisipasi ORARI Lokal Pringsewu untuk memperkenalkan destinasi-destinasi yang menarik untuk dikunjungi, sehingga diharapkan akan lebih dikenal secara luas dan nantinya akan didatangi banyak wisatawan.
“Terlebih, dalam rangka menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, diharapkan nilai-nilai perjuangan KH.Ghalib dalam mempertahankan NKRI dapat menjadi inspirasi sekaligus membangkitkan rasa nasionalisme dan kecintaan kepada tanah air, bangsa dan negara,” harapnya. (Rz/Len)