Bandarlampung (Netizenku.com): Rencana pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Redkartan) di Kota Bandarlampung harus ditunda sementara waktu karena ada keterbatasan anggaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Bandarlampung, Anthony Irawan, mengungkapkan bahwa rekrutmen Redkartan terkendala oleh keterbatasan anggaran yang menghantui langkah mereka.
Menurut peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), setiap Damkartan diwajibkan memiliki tim Redkartan guna memperkuat upaya pemadaman kebakaran dan penyelamatan di wilayah tersebut. Namun, keterbatasan anggaran yang membelenggu Damkartan Kota Bandarlampung, yang baru berusia setahun, menjadi hambatan besar dalam pembentukan Redkartan.
Sebagai unit yang sebelumnya bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tapis Berseri, Damkartan Bandarlampung masih terikat pada alokasi anggaran yang disediakan oleh BPBD untuk tahun ini. Situasi ini menghadirkan keterbatasan dalam mengalokasikan dana untuk program-program prioritas.
“Saat ini Kami sedang menyiapkan diri, seperti melengkapi peralatan, maupun APD. Jangan sampai Redkartan dibentuk tetapi peralatan tidak memadai,” kata dia kepada wartawan Netizenku.com, Jum’at (23/6).
Anthony menambahkan bahwa saat ini Damkartan tengah berfokus untuk memperkuat keilmuan internal dan mengumpulkan peralatan pendukung pemadaman yang menjadi kebutuhan utama. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anggota Redkartan yang direkrut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam pemadaman api.
Meskipun dihadapkan pada keterbatasan anggaran yang memprihatinkan, Damkartan Kota Bandarlampung tidak menyerah. Mereka tetap berkomitmen untuk melanjutkan rencana pembentukan Redkartan dengan harapan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap ancaman kebakaran di Bandarlampung, serta mengurangi kerusakan yang ditimbulkan.
Dalam upaya mengatasi tantangan ini, Damkartan mengajak seluruh warga Bandarlampung untuk memberikan dukungan dan partisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan keselamatan kota. Dengan kolaborasi yang erat antara Damkartan, masyarakat, dan pihak terkait, diharapkan hambatan keterbatasan anggaran dapat diatasi dan Redkartan dapat terbentuk sebagai pasukan tangguh yang siap menghadapi ancaman kebakaran mematikan serta situasi darurat lainnya.
“Dibentuknya Redkartan itu, nantinya untuk meminimalisir kerusakan. Jadi ketika terjadi kebakaran, mereka dapat mengatasi sejak dini,” pungkasnya. (Luki)