Bandarlampung (Netizenku.com): \”Bulan Suci Ramadhan Disambut Penggusuran Paksa oleh Pemkot\”. Itu lah salah satu tulisan di sebuah banner pada Kampung Pasar Griya atau \’Kampung Pemulung\’ di belakang Kampus UIN Raden Intan Lampung, Sukarame.
Kampung yang berdiri di atas tanah pemerintah kota itu, dipastikan akan segera digusur dan dibangun Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandarlampung. Namun sebagian warga masih bersikeras tinggal di kampung itu, sampai perwakilan dari pemerintah kota menemui mereka.
Salah satunya Burlian (56), warga Kampung Pasar Griya yang mengaku telah tinggal sejak tahun 90an akhir ini, masih tinggal di kampung yang akan digusur dalam hitungan hari tersebut.
\”Saya dulu beli 4 kios dengan harga 30 juta rupiah disini. Dulu ini pasar, kenapa harus digusur, padahal ini tempat usaha kami,\” ujar Burlian saat ditemui Netizenku.com pada Minggu (6/5).
Dirinya pun menantikan kehadiran perwakilan pemerintah kota untuk menemui mereka, agar dapat memberikan solusi atas penggusuran yang akan segera dilakukan.
\”Tadinya disini ada sekitar 147 kepala keluarga, sekarang hanya sekitar 30 KK saja. Kami bukan tidak mau pindah, kami juga mengakui ini tanah milik pemda. Tapi berikan kami solusi dong untuk tinggal dimana, kami ini belum ada uang untuk mencari tempat yang baru. Apalagi surat yang diberikan pemkot akan mengusir secara paksa kalau kami tidak pindah dalam waktu yang ditentukan,\” keluh dia.
Sama halnya dengan Burlian, Sopian (43) juga mengaku masih menunggu kehadiran pemkot untuk menemui warga yang masih tinggal di sana. Menurut keterangan Sopian, belum sama sekali ada perwakilan pemkot yang menemui mereka.
\”Belum ada sama sekali yang kesini, gimana mau ada solusi coba. Yang ada pas itu hanya orang yang minta tanda tangan secara paksa, agar kami bersedia meninggalkan tempat ini,\” singkat Sopian.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kota Bandarlampung, Badri Tamam mengaku akan mengunjungi Kampung Pasar Griya pada Senin (7/5) besok. Menurut dia, masalah tersebut sudah selesai, hanya ada sedikit permasalahan yang perlu dituntaskan.
\”Itu sudah clear kok, cuma ada sedikit lagi yang perlu diselesaikan. Besok saya akan melihat langsung kondisinya di sana,\” kata Badri.
Terkait penggusuran, Badri mengaku bahwa pihak pemkot sudah siap dan akan segera melakukan pembangunan, ditambah lagi permintaan penangguhan waktu selama sebulan untuk mengosongkan tempat sudah berakhir. \”Pembangunan sudah siap. Segera mungkin akan kita bangun. Hanya saja saya perlu ke sana besok untuk melihat kondisi kampung itu,\” pungkasnya.(Agis)