Bandarlampung (Netizenku.com): Mungkin hanya sedikit dari masyarakat yang mengetahui bahwa tepat pada tanggal 28 September mendatang, pernah terjadi malapetaka yamg menewaskan 2 mahasiswa Universitas Lampung (Unila) karena mengalami tindakan represif dari aparat TNI/Polri saat sedang melakukan unjuk rasa.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, tahun ini genap sembilan belas tahun sudah berlalunya salah satu peristiwa pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi di Lampung dan kejadian naas itu persis di depan gedung Kampus Universitas Bandarlampung (UBL). Para mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menolak rencana penerapan RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) dan RUU Rakyat Terlatih (Ratih) yang dianggap bertentangan dengan semangat demokratisasi dan memberi peluang kembali menguatnya Dwi Fungsi ABRI.
Peristiwa tersebut tercatat sebagai aksi kekerasan aparat TNI / POLRI terbesar yang menimpa gerakan mahasiswa di Lampung pada tahun 1999, dengan jatuhnya korban sekitar 44 orang mahasiswa luka-luka dan dua orang mahasiswa Universitas Lampung tewas, yakni Saidatul Fitria “Atul” dan M Yusuf Rizal “Ijal”.
Memperingati peristiwa bersejarah yang dikenal dengan \”UBL Berdarah\” tersebut, organisasi kemahasiswaan di Lampung telah menggelar rapat konsolidasi guna memuluskan langkah rencana gelaran diskusi publik dan aksi damai.
Menurut panitia acara, Amar, rencananya mahasiswa dari berbagai kampus di Lampung akan menggelar diskusi publik pada 26 September mendatang. Menurut dia, nantinya panitia akan menghadirkan narasumber yang paham terkait persoalan tersebut dan saksi-saksi sejarah.
\”Kita akan melakukan konsolidasi lanjutan, namun rencana yang awal kita akan menggelar diskusi publik dengan menghadirkan narasumber berkompeten dan saksi-saksi sejarah,\” ujar Umar di Sekretariat Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Rajabasa, Kamis (20/9).
Dirinya berharap, masyarakat khususnya mahasiswa mau berpartisipasi dalam peringatan hari bersejarah bagi pergerakan mahasiswa di Lampung. \”Hanya sedikit yang mengingat peristiwa ini, tapi mudah-mudahan dengan digelarnya acara ini, yang belum tahu bisa jadi tahu bahwa mahasiswa Lampumg pernah berjuang di masa orde baru,\” pungkasnya.
Diketahui, rapat konsolidasi tersebut diikuti oleh puluhan perwakilan mahasiswa dari tiap organisasi yang ada di Lampung.(Agis)