Pemilu Serentak 2024 Dikhawatirkan Mengulang Tragedi 2019

Redaksi

Minggu, 7 Februari 2021 - 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses packing logistik Pilwakot Bandarlampung di Gudang KPU Bandarlampung Jalan Raden Saleh Raya, Kedaton, Kamis (3/12). Foto: Netizenku.com

Proses packing logistik Pilwakot Bandarlampung di Gudang KPU Bandarlampung Jalan Raden Saleh Raya, Kedaton, Kamis (3/12). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Thantowi menyampaikan kekhawatirannya apabila Pemilu Serentak 2024 tetap dilaksanakan.

Pemilu Nasional akan dilaksanakan pada April 2024 dengan 5 surat suara; Pilpres, Pemilu DPD, Pemilu DPR RI, Pemilu DPRD Provinsi, Pemilu DPRD Kab/Kota.

Sementara Pilkada digelar pada November 2024 dengan 2 surat suara; Pilgub dengan Pemilihan Bupati atau Pilgub dengan Pemilihan Wali Kota.

\”Konsekuensinya adalah jarak waktu yang terlalu dekat, terjadi banyak irisan tahapan. Mirip bahkan lebih tebal dari irisan tahapan Pemilu 2019 dengan Pilkada Serentak 2018,\” kata Pramono, Minggu (7/2) siang, dalam Diskusi Daring \”Pemilu dan Pilkada 2024: Realistiskah?\” yang diadakan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah.

Kemudian kebutuhan anggaran yang sangat besar untuk membiayai penyelenggaraan Pemilu Nasional (APBN) dan Pilkada (APBD).

Dan beban penyelenggaraan yang tinggi bagi KPU dan jajarannya untuk menyelenggarakan Pemilu Nasional dengan desain keserentakan.

\”Belajar dari Pemilu lalu, pada 26 April 2019 dalam refleksi penyelenggaraan Pemilu 2019, saya mengatakan pemilu serentak dengan metode penyelenggaraan seperti itu, harus menjadi yang pertama dan terakhir,\” tegas Ketua Bawaslu Banten 2012-2017 ini.

Baca Juga  Target 10 Kursi di Pileg, PAN Kota Optimis Nomor 1 di Bandarlampung

Menurut Pramono, Pemilu Serentak 2019 terbukti secara teknis telah melampaui batas kemampuan tubuh manusia pada umumnya.

\”Melampaui kapasitas KPU dalam mempersiapkan logistik dan melayani pemilih. Secara fisik, beban pekerjaan yang berlebihan mengakibatkan sejumlah besar kecelakaan kerja pada badan penyelenggara adhoc; 894 orang meninggal dunia dan 5.175 orang jatuh sakit,\” ujar Pramono.

Pemilihan serentak, secara sistem juga membuat pemilih kesulitan menentukan pilihan, terutama Calon Anggota DPD, DPR, DPRD.

Dan secara teknis, muncul masalah ketersediaan logistik dan pelayanan pemilih yang berakibat pada 705 tempat pemungutan suara (TPS) harus Pemungutan Suara Ulang (PSU), 2.260 TPS harus dilakukan Pemilu Susulan, dan 296 TPS harus dilakukan Pemilu Lanjutan.

Menurut Pramono, hal itu disebabkan Pemilu lima surat suara akan mengakibatkan pemilih perlu waktu lebih lama untuk mencoblos surat suara.

Secara rata-rata perlu 5-7 menit. Pemilih muda perlu 3-5 menit. Pemilih tua perlu 7-9 menit. Pemilih disabilitas perlu 9-11 menit.

Baca Juga  Bagaimana Sistem Pemilu 2024 Tanpa Revisi UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017?

Pemungutan suara tetap dapat diselesaikan pada pukul 13.00 Wib. Namun jumlah pemilih per-TPS diturunkan dari maksimal 500 menjadi maksimal 300 orang.

Jumlah TPS bertambah besar dari (545.803 Pileg dan 478.339 Pilpres) pada Pemilu 2014 menjadi 810.329 pada Pemilu 2019 Konsekuensinya, biaya penyelenggaraan Pemilu membengkak.

\”Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) membutuhkan waktu lebih lama untuk menghitung dan membuat Salinan C-1,\” kata dia.

Dari hasil evaluasi Pemilu 2019, KPPS perlu kurang lebih 45-60 menit untuk menghitung surat suara Pilpres dan Pemilu DPD.

KPPS perlu kurang lebih 90-105 menit menghitung surat suara Pemilu DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota.

Proses penghitungan suara selesai antara Pukul 23.00-24.00 Wib. Perlu waktu untuk menyalin dari Form C-Plano ke Form C-1, serta membuat rangkapannya sesuai jumlah kebutuhan.

\”Semua pekerjaan tuntas hingga dini hari, bahkan tidak jarang melebihi 24 jam sejak TPS dibuka (pukul 7.00 Wib),\” ujar dia.

Baca Juga  Fadil Hakim Uji Peruntungan Pasca 3 kali Gagal Pilkada Pesawaran

Alumni Fakultas Syari\’ah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyampaikan cara untuk mengurangi beban penyelenggaraan jika Pemilu Nasional tetap dilaksanakan dengan desain kesentakan 5 surat suara.

\”Dibuka peluang memberikan suara melalui early voting (selain datang ke TPS pada hari H), untuk mengurangi jumlah pemilih yang datang ke TPS,\” kata Pramono.

Penyelenggara juga dapat menerapkan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk meringankan beban KPPS dalam menyalin Form C-Plano dan menyederhanakan proses rekapitulasi (yang selama ini dilakukan manual dan berjenjang).

Namun, lanjut dia, dua alternatif solusi di atas hanya sedikit mengurangi beban bagi Penyelenggaraan Pemilu. Bagi penyelenggara pemilu, masih ada masalah yaitu irisan tahapan akan tetap terjadi.

\”Masalah terbesar ada pada beban logistik. Kemudian masalah-masalah di luar soal teknis penyelenggaraan seperti pemilih masih akan tetap kesulitan memilah nasional-lokal, isu eksekutif-legislatif, dan parpol akan kesulitan dalam proses pencalonan,\” pungkas dia. (Josua)

Berita Terkait

Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela Gelar Acara Meriah untuk Masyarakat
Rahmat Mirzani Djausal: Politik Uang adalah Musuh Utama Demokrasi yang Harus Kita Lawan Bersama
Konser Kampanye Mirza-Jihan dan Bunda Eva Berlangsung Meriah Meski Diguyur Hujan
Pelepasan Ekspor Perdana Biostimulan ke Jepang, Rahmat Mirzani Dorong Swasembada Pupuk untuk Petani Lampung
Kampanye Akbar Mirza Jihan di PKOR Way Halim Meriah dengan Kehadiran Artis dan Tokoh Lampung
Kampanye Akbar Mirza Jihan di PKOR Way Halim Meriah dengan Kehadiran Artis dan Tokoh Lampung
“Riang 2 Gembira” Dibanjiri Warga Tanggamus
Relawan Bela Budaya Gelorakan Dukungan untuk Mirza-Jihan di Lampung Timur

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 16:47 WIB

Direktur PT FBA Seret 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi

Senin, 18 November 2024 - 11:57 WIB

KPU Tanggamus Helat Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada

Sabtu, 16 November 2024 - 17:49 WIB

Cabup Saleh Asnawi Kukuhkan 2.800 Tim Jalan Lurus Perubahan di Tiga Kecamatan

Sabtu, 16 November 2024 - 17:11 WIB

Kasatreskrim: Transaksi Judol Togel di Wonosobo Capai Rp25 Jutaan/Bulan

Sabtu, 16 November 2024 - 16:43 WIB

Gerak Cepat, Polres Tanggamus Berantas Judi Online

Jumat, 15 November 2024 - 17:07 WIB

Ribuan Tim Pemenangan Jalan Lurus Perubahan Kotaagung Dikukuhkan

Kamis, 14 November 2024 - 21:28 WIB

Paslon 02 Kian Mantap Raih Kemenangan di Pilkada Tanggamus

Kamis, 14 November 2024 - 21:15 WIB

DPRD Tanggamus Paripurna Sumpah Janji PAW Heru Antori

Berita Terbaru

Penjabat bupati Lampung Barat, Nukman memimpin rakor DESK Pilkada di aula Pesagi, Kamis (21/11).

Lampung Barat

Jelang Pilkada, Nukman Pimpin Rakor DESK

Kamis, 21 Nov 2024 - 17:11 WIB

Tanggamus

Direktur PT FBA Seret 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi

Kamis, 21 Nov 2024 - 16:47 WIB

Bandarlampung

Teguh Endaryanto Nakhodai PERHEPI Bandar Lampung

Kamis, 21 Nov 2024 - 16:45 WIB