Bandarlampung (Netizenku.com): Pembangunan jembatan Pulau Pasaran, Telukbetung Barat, terdampak pandemi Covid-19. Jembatan tersebut menghubungkan Pulau Pasaran sebagai sentra produksi ikan asin dengan Kota Bandarlampung.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bandarlampung, Khaidarmansyah, menjelaskan pemerintah pusat menunda pembangunan jembatan Pulau Pasaran karena refocusing APBN untuk penanganan Covid-19.
“Tekanan terhadap APBN ini kan cukup luar biasa, semua program yang sudah dibuat pusat harus dialihkan untuk pengadaan vaksin, penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi, dan kita harus bersabar. Mudah-mudahan di 2022, kita genjot lagi,” ujar dia.
Sebelumnya, Rabu, 21 April 2021, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana bersama Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menemui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, di Jakarta.
Khaidarmansyah menuturkan dalam pertemuan tersebut, Eva Dwiana mengajukan dua proposal, yaitu pengembangan Pulau Pasaran, dan pengembangan Agropark di Jalan Pramuka sebagai destinasi wisata.
Pulau Pasaran memiliki potensi wisata hutan mangrove dengan spot foto yang instagramable.
“Pak Sandiaga antusias untuk membantu, utamanya di Pulau Pasaran. Kita meminta waktu itu, jembatan Pulau Pasaran harus bisa dilalui mobil,” kata dia.
Kondisi jembatan Pulau Pasaran saat ini hanya bisa dilalui satu kendaraan becak motor dan mulai rusak terendam banjir Rob dan gelombang besar.
“Sekarang kita sedang memperbaiki jembatan dulu,” ujar dia. (Josua)
Baca Juga: Jembatan Hampir Putus, Warga Pulau Pasaran Terancam Tsunami