Bandarlampung (Netizenku.com): Puluhan pedagang Kota Bandarlampung yang beraktifitas di Taman Gajah mendatangi rumah Kepala Lingkungan II, di Jalan Lentana, Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Rabu (18/8).
Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi dan meminta solusi terkait adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 yang berdampak bagi kehidupan ekonomi para pedagang.
Salah satu pedagang Taman Gajah, Alvian as Gopal, mengatakan dirinya ditunjuk langsung oleh kepala lingkungan dan pedagang untuk menjembatani aspirasi para pedagang agar bisa berdagang kembali di masa PPKM ini.
“Setelah kemarin mengikuti imbaun pemerintah untuk tidak berdagang, mereka menemui jalan buntu, sehingga mereka meminta kepala lingkungan untuk menjembatani nasib mereka ke depannya,” kata dia.
Alvian mengatakan para pedagang meminta kepastian dan solusi agar pemerintah lebih memperhatikan nasib mereka sebagai pedagang.
“Ada beberapa pertanyaan dari para pedagang, di antaranya sampai kapan mereka tidak diizinkan untuk berdagang, selain itu kalaupun mereka tidak diizinkan berdagang sampai PPKM ini usai, para pedagang mengharapkan solusi lain dengan mendapatkan bantuan dari pemerintah, karena mereka tidak memiliki pemasukan sama sekali,” terang dia.
Selain itu, lanjut dia, terkait dengan adanya rencana pemerintah kota untuk menata ulang atau relokasi, para pedagang di Taman Gajah meminta agar dilibatkan saat bermusyawarah.
“Kita minta kejelasan terkait penataan ulang ini, dan terlebih dahulu sebelum dilakukan relokasi kami mengharapkan agar diadakan musyawarah secara langsung,” kata dia.
Alvian menjelaskan, pada saat UMKM menggelar bazar takjil di Taman Gajah, mereka mengikuti tata tertib yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Mereka berkomitmen dengan saya, dan poinnya kita ikut aturan pemerintah. Apapun kebijakan-kebijakan pemerintah yang diimbau kepada kita, ya mutlak 100% kita harus patuh, nanti penyampaian informasi itu melalui saya,” terang dia.
Sementara itu, Nurhasanah yang merupakan pedagang es di Taman Gajah, mengatakan kedatangan mereka di rumah kaling untuk mendapatkan solusi terbaik.
“Sampai kapan kita diistirahatkan, karena ini urusan perut. Kalau memang kita harus mengikuti peraturan pemerintah kita akan ikuti. Cuma tolong pemerintah juga mengerti dengan keadaan kita, kita harus makan. Jadi intinya kita minta kepedulian dari pemerintah, seperti adanya bantuan, kita tidak ada tuntutan, ” pinta dia.
Ke depannya, jika pemerintah mengizinkan para pedagang berdagang kembali di masa PPKM ini, para pedagang siap mengikuti peraturan pemerintah.
“Kita akan ikuti aturan pemerintah, itu sudah jadi komitmen para pedagang di sini untuk mengikuti syarat yang berlaku seperti penerapan prokes jika kami diperbolehkan berdagang,” tegas dia.
Tak jauh berbeda dengan Nurhasanah, Iis yang merupakan pedagang jajanan korea mengatakan dengan adanya pertemuan ini para pedagang Taman Gajah untuk bisa bertemu dengan ibu Wali Kota Eva Dwiana.
“Gimana caranya supaya kami bisa bertemu dengan bunda Eva dan bagaimana caranya supaya kami bisa berdagang lagi,” kata dia.
Ke depannya, ia berharap para pedagang di Taman Gajah diizinkan untuk berdagang dan jika tidak diperbolehkan mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Kami ini cuma ingin mencari uang, dan kami juga harus menjaga prokes. Dan tolong, selama kita tidak berdagang tolong diberi bantuan. Sudah hampir sebulan kami tidak berdagang namun tidak ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah,” ungkap dia.
Kedatangan para pedagang di rumah Kepala Lingkungan II ini juga di dampingi oleh pengawas Taman Gajah, Yohanes, dan dalam waktu dekat Koordinator Pedagang Taman Gajah Alvian as Gopal berencana akan menemui Wali Kota Eva Dwiana untuk beraudiensi menyampaikan keluhan para pedagang. (Josua)